Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Anggota DPRD Kuningan, Rosalina Devi Yanti: Bahaya Penyakit DBD dan Covid-19 Sama

Rabu, 17 Juni 2020 - 22:55 | 109.54k
Anggota DPRD Kuningan asal PDIP, Rosalina Devi Yanti. (Foto: Oon Mujahidin/TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Kuningan asal PDIP, Rosalina Devi Yanti. (Foto: Oon Mujahidin/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KUNINGAN – Upaya untuk mengingatkan warga terus dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Kuningan asal PDI-P, Rosalina Devi Yanti

Ia menyebutkan soal bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue (DPD) dan Corona Virus Disease (Covid-19) yang saat ini terjadi diberbagai Negara.

Advertisement

“Kami sering ingatkan kepada warga untuk selalu waspada dan bergaya hidup sehat. Sebab selain masa pandemi Covid-19 sekarang, ada penyakit yang lebih berbahaya yakni DBD yang diakibatkan lingkungan tidak bersih,” kata Rosalina Devi Yanti kepada awak media, di Gedung DPRD Kuningan, Rabu (17/06/2020).

Rosalina-Devi-Yanti-b.jpg

Ancaman berbahaya terhadap penyakit DBD, kata Devi, pertama karena penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

"Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue," kata Devi.

Dia menerangkan, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut

“Sebab, serangan DBD ini bisa menghilangkan nyawa seseorang, tanpa ada penyerta penyakit lain,” terangnya.

Ketika ditanya peerbadaan antara DBD dan Covid-19. Ia mengatakan, bahwa DPD penularannya saat nyamuk menggigit dan menghisap manusia. Sementara Covid-19 yang saat ini belum ada vaksin. Dan rata-rata pasien terpapar Covid-19 itu karena memiliki penyakit penyerta lainnya.

"Jadi, untuk DBD itu bisa dicegah dengan menjaga kebersihan baik itu di kamar mandi, maupun lingkungan. Sedangkan penyakit Covid-19, jika si pasien tidak memiliki penyakit penyerta tentunya akan seperti kehidupan sebelumnya atau adaptasi kebiasaan baru," ucapnya.

Sehingga tidak sedikit di sejumlah daerah, jelas Devi, penanganan pasien terpapar Covid-19 ini memiliki ruang khusus dalam perawatan. Tujuannya, untuk memberikan ekstra pelayanan dan bebas dari polusi lingkungan yang khawatir bisa menyebabkan penyebaran dari pada virus tersebut.

Jadi, Devi yang juga eks Petugas medis Puskesmas Pancalang ini mengemukakan, berbicara penyakit memang sangat mengancam terhadap keselamatan hidup.

“Namun jika dilakukan perbandingan antara kadar jenis penyakit satu dengan lainnya, tentu memiliki selisih jauh berbeda. Dan hal ini perlu dilakukan melalui antisipasi dengan gaya hidup sehat,” katanya.

Dia berharap, warga mengusahakan tidak terjadi genangan air pada tempat tertentu, yang dianggap bisa menimbulkan jenik nyamuk berbahaya. Sementara untuk masa pandemi Covid-19 sekarang, Rosalina Devi Yanti menyatakan warga harus menjaga lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES