Dinas Perindustrian Kota Semarang Awasi Pabrik yang Beroperasi di Tengah Pandemi

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Dinas Perindustrian Kota Semarang membentuk Satuan Tugas (Satgas) guna pantau pabrik-pabrik yang beroperasi di tengah pandemi corona. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan agar industri-industri yang berjalan tetap dalam protokol yang ditetapkan.
Menurut Mustohar selaku Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang menyampaikan jika ada 3 hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap industri yang beroperasi di tengah pandemi Corona.
Advertisement
"Pertama adalah protokol kesehatan. Hal ini penting agar setiap pabrik dan industri yang beroperasi harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, yang kedua dan ketiga adalah adaptasi dan teknologi," tambahnya.
Dia menambahkan jika dari pusat, khususnya Kementerian Perindustrian hingga pihak terkait seperti Gubernur dan Walikota, sudah memberikan surat edaran untuk membuat pengawasan.
"Untuk itulah kami membuat Satgas yang bertugas untuk mengawasi pabrik dan industri yang beroperasi. Pengecekan kami sejauh ini, khususnya di Kota Semarang cukup terkendali. Jadi tiap yang beroperasi mesti ada alat cuci tangan, semprot disinfektan, dikasih vitamin, hingga penyekatan jarak," tambahnya.
Musthohar mebambahkan jika sampai sejauh ini ada 246 ada perusahan atau pabrik yang menganjurkan izin untuk beroperasi.
"Jadi sesuai SE Menperin No 7/2020, Perusahaan Industri dan/atau Perusahaan Kawasan Industri tetap dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan memiliki izin operasional dan mobilitas kegiatan industri. Kemudian untuk pengajuan permohonan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri dapat melalui portal SIINas (siinas.kemenperin.go.id)," jelasnya.
Kondisi pandemi ini dalam catatan Dinas Perindustrian, memang mempengaruhi sampai 50 persen industri. Namun demikian, pihaknya berupaya agar perusahaan yang terdampak tidak melakukan banyak PHK. Pihaknya menekankan agar ada pilihan lain, seperti meliburkan karyawannya sementara atau mengurangi jam kerja.
"Harus diakui memang ada beberapa perusahaan terdampak parah, misalnya properti, furniture, logam, plastik. Akan tetapi ada yang produksinya justru naik, seperti konveksi, terutama karena banyak yang juga memproduksi masker kain," tutup Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Mustohar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Semarang |