Derita Meningokel, Bayi Az-Zahra Akhirnya Dioperasi di RSUD Sekayu

TIMESINDONESIA, SEKAYU – Ilham dan Ernawati kedua orangtua Bunga Az-Zahra, bayi yang baru berumur 59 hari yang mengidap Meningokel atau kelainan tabung saraf yang langka tampak bernapas lega.
Tim Dokter RSUD Sekayu yang berkolaborasi dengan beberapa dokter bedah Palembang, Sabtu (20/6/2020) berhasil melakukan operasi bedah saraf perdana dilakukan RS level Kabupaten/Kota di Sumsel.
Advertisement
Butuh waktu sekitar 2,5 jam dengan berkolaborasi bersama dokter spesialis dari kota Palembang yakni diantaranya dr. Trijoso,SpBS, dr. Dwiandi, Spbs dan dr. Jimmy Vareta, SpB, kemudian dokter bedah dari RSUD Sekayu dr. Hendra cipta,SpB, dr. Deasy, SpA dan dr. Ichsan, SpAn.
"ini merupakan tim Dokter Bedah Meningokel, yang hari ini melakukan tindakan Intensive Care dan Eksisi Meningokel Rekontruksi. Adapun Potensi kasus dari Meningoencephalocele 3/1000 perkelahiran," ujar Direktur RSUD Sekayu dr Makson Parulian Purba, Mars dalam rilisnya yang diterima TIMES, Minggu (21/6/2020).
Direktur RSUD Sekayu dr Makson Parulian Purba MARS mengatakan sebelum operasi dilakukan sudah ada kajian yang secara mendalam kita pelajari guna memaksimal operasi perdana bedah saraf di Kabupaten Muba. Ini dilakukan sesuai dengan arahan dari Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex.
Operasi yang dilakukan ini juga dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Muba.
“Di harapkan juga ke depannya meskipun RSUD Sekayu Merupakan Rumah Sakit Umum Kabupaten, tapi dapat Meningkatkan kapasitasnya baik dari sumber daya manusia (SDM) sarana dan prasarananya,” ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Bedah dari Palembang dr. Trijoso, SpBS Menyampaikan bahwa yang dilakukan ini sifatnya membantu karena perdana dalam melakukan operasi bedah saraf Meningoencephalocele di Kabupaten Muba RSUD Sekayu.
"Meningoencephalocele merupakan kasus yang cukup sulit sehingga harus ditangani oleh dokter spesialis yang ke depannya juga akan dilakukan observasi," ujarnya.
Adanya benjolan yang terjadi di kepala dapat mengganggu penutupan tabung saraf dari pasien. Karena yang keluar dari tengkorak bukan hanya selaput otak tapi dengan otaknya juga, makanya perlu dilakukan tindakan.
“Tadi selama persiapan dan di lakukan operasinya memakan waktu selama 2,5 jam, syukur semuanya berjalan dengan lancar. Untuk ke depannya akan terus dilakukan pengecekan terhadap pasien, guna memastikan tidak ada yang tersumbat pasca dilakukan operasi,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS menceritakan Ilham yang merupakan ayah dari Bunga adalah atlet berprestasi cabor panjat tebing asal Muba.
"Sejak duduk dibangku kelas 5 SD Ilham sudah banyak memborong medali, terakhir pada 2019 lalu berhasil juara 2 di ajang Porwil," ungkap Azmi.
Namun sejak Juli 2019 Ilham menjadi tukang kenyot (jualan sayuran keliling dengan motor) untuk menambah penghasilan sehari-hari dan menghidupi keluarga.
Pasien bayi Az-Zahra punya BPJS tapi tidak ditanggung karena ini penyakit kongenital yang memang tidak termasuk manfaat jaminan yang di tanggung BPJS. "Tapi melalui program dana penunjang bagi masyarakat Muba yang tidak mampu dan dijamin dana penunjang JKN di Dinkes Muba maka ini bisa dilaksanakan," ungkap dr Azmi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |