Gelar Rapat Timpora Virtual, Imigrasi Tanjung Perak Ingin Tingkatkan Pengawasan WNA

TIMESINDONESIA, SUJRABAYA – Imigrasi Kelas I Tanjung Perak (Imigrasi Tanjung Perak) ingin meningkatkan pengawasan terhadap WNA (Warga Negara Asing) yang saat ini masih tinggal di Indonesia. Untuk meningkatkan pengawasan tersebut Imigrasi Tanjung Perak pagi tadi, Selasa (23/6/2020) meggelar rapat Timpora (TIM Pengawasan Orang Asing) secara virtual.
Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Yukatsih mengatakan bahwa selama pandemi yang tinggal di Indonesia dan masih belum bisa keluar lantaran masih pandemi Covid-19.
Advertisement
“kita memang harus bertemu langsung ya namanya koordinasi tapi mengingat dan menimbang karena memang saat ini masih dalam keadaan Covid-19 jadi kita dengan sangat terpaksa melaksanakan dengan cara virtual,” ujarnya.
Dalam rapat Timpora secara virtual tersebut membahas mengenai keberadaan dan kegiatan WNA yang melakukan beragam kegiatan di wilayah, baik dalam sektor Industri, pendidikan, keagamaan maupun bidang lainnya. Koordinasi antarinstansi dengan metode brainstorming ini sangat esensial dalam hal pengawasan kegiatan orang asing di daerah sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Sesuai dengan Permenkumham nomor 11 tahun 2020 bahwa tidak semua WNA dilarang masuk. Memang ada larangan untuk WNA masuk dan keluar tetapi tidak semuanya karena ada pengecualian seperti Crew alat angkut.
“Beberapa waktu lalu ada bantuan dari negara lain untuk itu tentu saja harus ada juga yang mengawalnya,” tutur Yukatsih.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Tanjungperak, Washington Saut D Napitupulu menambahkan, sebelum pandemi covid-19 para WNA datang ke kantor Imigrasi untuk laporan, namun saat ini petugas yang harus lebih aktif datang dengan mengambil data-data yang ada di Sistem Informasi Managemen (SIM) Keimigrasian WNA yang tinggal di Surabaya.
“Yang tadinya kami melakukan operasi gabungan sebulan 3 kali sekarang ditiadakan. Jadi pengawasan yang kita lakukan yang tadinya kita jemput bola, di mana orang asing itu datang ke Indonesia masuk ke penginapan atau masuk ke perusahaan kita datangi sekarang kita balik, kita mengambil data-data yang data yang ada di sistem informasi manajemen imigrasi yang ada di kami,” ujar Washington.
Saat ini di 10 kecamatan wilayah kerja Imigrasi Tanjung Perak setidaknya ada sebanyak 500 WNA. Dominan WNA ada di wilayah Margomulyo lantaran merupakan kawasan Industri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Surabaya |