Sayur Manisah Hingga Majalah, Cara Komandan Skuadron Udara 32 Berpamitan

TIMESINDONESIA, MALANG – Komandan Skuadron Udara 32, Lanud Abd Saleh Malang, Letkol (Pnb) Suryo Anggoro, M Tr. (Han), Jumat (26/6/2020) pamitan khusus kepada wartawan dengan cara mentraktir makan sederhana di kantin.
Tetap menjaga jarak dan protokol kesehatan, Alumni AAU 2000 ini, usai sholat Jumat, tiba-tiba mengajak wartawan makan di kantin Skuadron 32.
Advertisement
Kantinnya terletak tidak jauh dari pintu masuk kompleks Skuadron 32, sehingga mudah untuk mencapainya. Begitu tiba di sana, ternyata Suryo Anggoro sudah menunggu sambil makan buah semangka.
Menu makanannya juga sederhana. Selain nasi putih, lauknya sayur manisah, eseng-eseng wortel dan buncis, didampingi tempe goreng, tahu goreng, menjes goreng. Serta ada cingur karena kantin itu menyediakan rujak cingur.
Begitu datang wartawan langsung dipersilahkan makan. Di tengah para jurnalis makan itulah tiba-tiba Suryo Anggoro mengutarakan maksudnya. "Saya mohon pamit teman-teman," kata pria yang cukup dekat dengan wartawan ini.
Suryo Anggoro mendapatkan tugas baru sebagai Komandan Skuadron Taruna AAU di Yogyakarta. "Tugas baru saya itu sebagai nyahur utang, karena saya pernah berjanji kepada adik-adik taruna AAU, dan sebagai prajurit harus siap," ujarnya.
Pria asli Boyolali ini persis 1 tahun menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 32 Lanud Abd Saleh Malang, tepatnya dia dilantik pada tanggal 27 Juni 2019.
Ia sangat terkesan atas keakrabannya dengan insan pers selama ini. Ia mengaku banyak inspirasi antara lain karena terdorong oleh tulisan-tulisan wartawan. "Sayangnya cita-cita saya masih banyak yang belum terwujud. Tapi alhamdulillah sebagian sudah saya laksanakan," ujarnya.
Diantara cita-citanya itu adalah menerbitkan majalah The Sun Sight Airmen Magazine. Hingga dia pamitan siang itu, The Sun Sight sudah terbit edisi ke 2.
Tulisan, kata Suryo Anggoro adalah sarana komunikasi yang sangat efektif sebagai jembatan antar anggota Skuadron Udara 32 khususnya.
The Sun Sight ini pula ia menjadikannya sebagai sarana progress report Skuadron 32 dalam melaksanakan misi yang telah diberikan oleh pimpinannya selama ia menjabat sebagai Komandan Skuadron 32.
"Tentu disana sini masih banyak kekurangan. Karena sedianya kami juga melibatkan teman-teman wartawan. Eh kedahuluan mendapat tugas baru. Wah saya jadi punya hutang ini," katanya sambil bercanda.
Meski diakui belum sempurna, namun Suryo Anggoro mengaku bangga dengan terbitnya edisi 2 The Sun Sight di penghujung masa jabatannya. Sebab, semua itu berkat kerja keras seluruh warrior Herky yang "Think (with) Out of The Box.
"Semoga bisa menjadi booster untuk terus berkarya dan memperluas wawasan dan pengetahuan," tulis Suryo dalam edisi 2 majalah itu.
Setelah berbicara soal itu, Suryo lantas mengajak wartawan foto bersama dengan back ground hanggar Skuadron Udara 32, monumen progress report selama ia menjadi Komandan Skuadron 32 serta pesawat Hercules C-130 Supertanker.
Ia begitu tampak bangga dengan tulisan besar Bright As The Sun yang ada di hanggar Skuadron 32.
Ia juga bangga dengan monumen yang terbuat dari lembaran plat bertuliskan Historical proven, tactical airlift always be the nation's foremost step for military , humanity, & emergency relief operation ........Herky 67.
Herky 67 adalah call signnya.
"Bahwa kami yang mengoperasikan pesawat Hercules ini bangga karena mau perang, tidak perang, misi kemanusiaan dan tanggap darurat kami selalu ditampilkan paling awal oleh pemimpin negara dalam setiap kebijakannya, dan kami bangga soal itu. Semoga kita tidak putus hubungan ya..," tegas Suryo.
Begitulah kesederhanaan Komandan Skuadron Udara 32, Lanud Abd Saleh Malang, Letkol (Pnb) Suryo Anggoro, M Tr. (Han), ketika ia pamitan secara khusus kepada wartawan atas kepindahan tugasnya ke Yogyakarta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |