Tetap Produktif, Aang Fatihul Islam Telurkan Lima Buku Selama Pandemi
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Dalam mengantisipasi keselamatan diri, wabah Covid-19 ini mengharuskan banyak orang selalu di rumah. Berkreativitas dan berkarya dari rumah. Seperti yang dilakukan oleh Aang Fatihul Islam yang selama pandemi ini sudah menelurkan setidaknya lima buku sekaligus.
Laki-laki kelahiran Jombang, 21 September 1985 itu mengatakan, lima buku tersebut yakni, satu buku puisi ditulis dalam antologi bersama penulis tiga negara, dua buku penelitian sedang proses terbit. Sedang dua buku ditulis solo.
"Selain buku saya juga menulis di beberapa media masa," katanya, Selasa (30/6/2020).
Kepada TIMES Indonesia, dosen tetap Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Jombang itu menjelaskan, baginya menulis merupakan passion dalam hidup.
Ia adalah orang yang mobile dengan segudang aktivitas, maka secara tidak langsung aktivitas dari rumah dan di rumah saat pandemi ini justru membuat ide-idenya semakin bergelantungan dan lebih banyak waktu untuk menuliskannya.
"Menulis itu seperti ilham, inspirasi tiba-tiba muncul seperti kekuatan ghoib yang merasuki jari-jari saya dan mengerakkannya untuk segera menuliskannya. Karena bagi saya menulis adalah terapi dan refreshing. Dengan menuliskannya semuanya menjadi tercurahkan, ibarat orang sedang meluapkan semua ide yang lama mengendap," jelasnya.
Apa tipsnya agar bisa menulis dengan produktif? Kata dia, cara saat menuliskan ide adalah dengan menggunakan otak kanan terelebih dahulu. Otak kanan sifatnya bebas, tidak mau terikat, liar, dan melompat-lompa.
Dari hal ini akan membuat secara bebas menuliskan semua ide itu terlebih dulu. Setelah ide sudah tertuang, baru kemudian membenahinya dengan kerja otak kiri. Yang berkaitan dengan diksi, kalimat dan sebagainya.
Untuk itu ia menyarankan untuk menikmati waktu di rumah dengan kegiatan yang bermanfaat seperti menulis. Karena dasarnya menulis adalah terapi kejenuhan. Penuangan ide dan gagasan.
"Meskipun ide kita belum bisa tersampaikan lewat lisan, melalui tulisan semuanya akan terakomodasi. Jadi di masa pandemi ini salah satu kegiatan yang juga mnjadi terapi adalah menulis," ujar Aang Fatihul Islam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |