Peristiwa Daerah

Kapolres Bangkalan Melayat Korban Pemerkosaan yang Tinggalkan Putri Semata Wayang

Jumat, 10 Juli 2020 - 23:24 | 39.59k
Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengelus kepala MTM putri semata wayang korban pemerkosaan almarhumah SR (21) di rumah duka Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengelus kepala MTM putri semata wayang korban pemerkosaan almarhumah SR (21) di rumah duka Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra bertakziah bersama jajaran Polres Bangkalan, ke kediaman SR (21) korban pemerkosaan delapan remaja yang mengakhiri hidupnya secara tragis, di Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan.

Kapolres yang memberi santunan bersama rombongan Forkopimda langsung menghampiri dan mengelus MTM, putri korban. SR mengakhiri hidupnya secara tragis dengan menenggak cairan pembersih lantai karena depresi.

Advertisement

"Jadi anak solehah ya," kata Rama,Jumat (10/7/2020).

MTM terlihat sumringah saat dihadiahi sejumlah mainan oleh Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sobarnapraja. MTM masih belum mengerti jika ibunya telah tiada. Dia nampak asyik dengan mainannya.

Kapolres-Bangkalan-aaa.jpg

Menurut penuturan Masrufah, korban sudah lama bercerai dengan suaminya karena konflik rumah tangga. Sejak usia empat bulan, dialah yang mengasuh MTM karena korban bekerja di Surabaya.

"Masih sering tanya 'Iyem' kemana. Dia memanggil ibunya dengan sebutan Iyem. Kalau saya dipanggil 'mamak'," terangnya.

Kakak perempuan almarhumah ini mengatakan, korban akhirnya pulang setahun yang lalu karena selalu ingat MTM. Korban memilih bertani membantu orangtua di kampung.

"Saya tidak pernah mengira akan seperti ini. Kami sekeluarga sudah ikhlas dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum," ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sobarnapraja menjelaskan, sebelum bunuh diri korban sempat dimintai keterangan dan mengaku tidak mengenali pelaku pemerkosaan.

"Awalnya korban mengatakan tujuh orang. Setelah dikembangkan ternyata delapan orang. Semuanya sudah diamankan," ujarnya.

Agus mengungkapkan, kasus kekerasan seksual itu ditangani oleh Tim Khusus Satreskrim Polres Bangkalan. Pengungkapan kasus ini tidak mudah karena korban tidak mengenali para pelaku.

"Berkat kerja keras tim, semua pelaku pemerkosaan bisa kami tangkap meskipun sempat ada yang kabur," ucap Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sobarnapraja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES