Nikmati Sensasi Nongkrong Sambil Keliling Lamongan dengan Bus Cafe

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Cafe berjalan, mungkin itulah istilah yang cocok disematkan untuk inovasi yang diluncurkan pemilik bus pariwisata di Kabupaten Lamongan, dengan merombak armadanya menjadi sebuah bus cafe.
Demi menjadi bus cafe, interior bus milik PT Biru Samudra Trans tersebut dirombak total, kapasitas penumpang yang hanya menyisakan 30 tempat duduk.
Advertisement
Kemudian di dalam bus juga dilengkapi dengan meja untuk menjaga jarak antar penumpang sesuai dengan protokol kesehatan.
Selain itu, di dalam bus juga terdapat monitor berukuran besar yang semakin memperkuat nuansa sebuah cafe.
Pemilik perusahaan Biru Samudra Trans, Tina Indriani mengatakan, ide membuat bus cafe tersebut berawal dari sepinya perjalanan wisata akibat pandemi Covid-19.
"Di tengah pandemi Covid-19 ini kan crew saya menganggur, tidak ada pemasukan, dan kemarin itu kami berdiskusi dan muncul ide seperti ini, membuat bus cafe, biar bisa bertahan di dalam pandemi Covid-19 ini," kata Tina, Kamis (16/7/2020).
Tina pun begitu bersyukur, sebab ide bus cafe tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat Lamongan dan membuat usaha kembali berjalan.
"Alhamdulillah kemarin waktu start opening sangat luar biasa responnya dari masyarakat. Dan ini ada harapan untuk kita ya, agar memulai pariwisata," tuturnya.
Untuk rute perjalanan, Biru Samudra menyediakan dua pilihan, yaitu saat hari kerja (Senin-Jumat) dan rute akhir pekan.
Pada hari kerja, rute perjalanan yaitu mengelilingi kota Lamongan dengan 6 jadwal keberangkatan, yaitu pukul 09.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, 18.00 WIB dan pukul 20.00 WIB.
Sedangkan untuk akhir pekan hanya ada dua kali jam keberangkatan, yaitu pagi pukul 09.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB. Rute Sabtu pagi adalah Lamongan-Babat, sedangkan untuk rute sore Lamongan-Icon Mall Gresik. Sementara untuk rute Minggu pagi adalah Lamongan-Paciran, sorenya Lamongan-Icon Mall.
"Kalau tarifnya, untuk weekday (hari kerja) cuma Rp 25 ribu. Kalau weekend Rp 50 ribu. Itu sudah termasuk snack dan minuman," ucap Tina.
Tina menambahkan, dalam setiap perjalanan, pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari sebelum penumpang masuk ke dalam bus maupun di dalam bus.
"Sebelum penumpang masuk ke bus, penumpang wajib pakai masker, kita cek suhu badan, kemudian kita berikan hand sanitizer. Di dalam bus kita juga selalu imbau kepada penumpang untuk tetap memakai masker," kata Tina.
Lebih lanjut Tina mengatakan, setelah bus cafe, pihaknya juga berencana memanjakan pecinta gowes di Lamongan dengan membuka trip gowes. "Ini kan musim gowes, kita mau buka trip gowes. Jadi separuh ke belakang untuk sepeda, separuh lagi yang depan untuk penumpangnya. Jadi di dalam bus nanti ada rak-raknya untuk sepeda gitu. Kapasitasnya bisa untuk 24 sepeda, jadi satu bari isi 8 sepeda dan ada 3 baris," tuturnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |