Peristiwa Daerah

Raih Karir Gemilang di Pertamina MOR V, Rustam Aji: Kuncinya 3A

Jumat, 17 Juli 2020 - 11:55 | 145.80k
Rustam Aji, Kepala Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V. (Foto: dok Pribadi)
Rustam Aji, Kepala Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V. (Foto: dok Pribadi)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYARustam Aji, kepala Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region V (MOR V) mempunyai prinsip 3A (Ability, Agility, dan Attitude). Menurunya, tiga hal itu menjadi kunci suksesnya dalam menggapai sebuah visi atau cita-cita.

Menurut Rustam untuk menuju kesuksesan, seseorang harus memahami kapasitas kemampuannya (Ability) dalam melakukan beragam tugas dalam sebuah pekerjaan.

Advertisement

Rustam-Aji-b.jpg

“Tentunya kita dituntut untuk selalu belajar, tidak hanya belajar ilmu baru, namun juga meng-update pengetahuan yang selalu berkembang,” ujar Rustam Aji kepada TIMES Indonesia, Kamis (16/7/2020).

Selanjutnya kelincahan (Agility) merupakan kemampuan untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Rustam mengartikan, setiap orang dapat beradaptasi dengan cepat pada lingkungan yang baru, pekerjaan yang mungkin juga baru, juga orang-orang yang baru.

Ketiga merupakan perilaku (Attitude), seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap tersebut. Paling sederhana adalah, usahakan selalu berbuat baik pada orang lain, atau kalau tidak bisa, berusahalah untuk tidak menyakiti orang lain.

”Karena selain berusaha, cita-cita harus diraih dengan doa. Dan kita tidak tahu, dari lisan yang mana doa yang dikabulkan oleh Tuhan. Bisa jadi, doa kebaikan dari satu orang yang kita bantu ketika di perjalanan, atau sebaliknya, doa keburukan dari seorang yang teraniaya karena perbuatan kita,” imbuhnya.

Rustam-Aji-c.jpg

Selain di Pertamina, dirinya juga aktif di internal seperti ikut Serikat Pekerja. Anak pertama dari tiga bersaudara ini juga aktif di komunitas otomotif dan forum Humas BUMN/BUMD di eksternal Pertamina.

“Selain 3A, saya  juga memegang prinsip hidup “Think & Thank”, yang saya maknai bahwa kita harus selalu belajar & berpikir untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kita, juga harus bersyukur kepada Tuhan & berterima kasih kepada siapa pun khususnya yang memberi kita kebaikan,” ujar Rustam.

Ketika ditanyai soal siapa orang paling berpengaruh dihidupnya. Menurut Rustam keluarga dan istri adalah yang mendorong dan mendukungnya bisa sampai di titik ini.

Memiliki seorang ayah polisi dan ibu PNS, dan di tengah keluarga yang menerapkan sistem kedisplinan yang tinggi membuatnya belajar menjadi seseorang yang bertanggung jawab dan jujur sejak dini.

Peran orang tua tentunya menekankan pentingnya pendidikan dan menuntut ilmu. Sedangkan istrinya selalu mendukung ketika dirinya harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena faktor pekerjaan.

Awal Mula Karir di Pertamina

Selesai kuliah, pria kelahiran Semarang ini sempat bekerja di PT Pembangkitan Jawa Bali, mulai 2005. Dirinya ditempatkan di PLTU Gresik. “Jadi sebenarnya sudah 15 tahun saya hidup di Jawa Timur,” imbuhnya.

Tahun 2007, Rustam diterima di Pertamina, ketika ada rekruitmen besar-besaran saat itu. Penempatan pertamanya adalah di Medan (MOR I), dengan wilayah kerja mulai DI Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Kemudian sempat pindah tugas ke Surabaya (MOR V), kemudian ke Kantor Pusat di Jakarta.

Di Kantor Pusat Rustam mendapatkan penugasan baru. Kalau di Medan dan Surabaya terkait dengan marketing communication, di Kantor Pusat pekerjaannya terkait Compliance dan Good Corporate Governance.

“Pertengahan 2014 sampai akhir 2015, saya mendapat beasiswa dari Pertamina, untuk melanjutkan pendidikan S2 ke luar negeri. Sebenarnya, setelah sekitar 10 tahun lulus S1 dan bekerja, apalagi sudah berkeluarga dengan anak, kuliah S2 tidak menjadi prioritas utama. Apalagi harus melewati berbagai tes dan seleksi. Tapi karena dukungan isteri, saya jalani juga,” ujar Rustam.

Selesai kuliah, dirinya sempat ditempatkan di Indramayu di unit kilang atau pengolahan minyak mentah menjadi produk. Sampai akhirnya di tahun 2018 dirinya ditugaskan ke MOR V.

Hobby di Luar Aktivitas di Pertamina

Rustam ternyata hobby bersepeda, tinggal di perbatasan Jogja dengan Klaten (Jawa Tengah) dan karena dukungan orang tua, dirinya harus diterima di salah satu SMP favorit di Yogyakarta. Dari rumah ke sekolah ia harus menempuh 15 kilometer perjalanan setiap hari.

“Sebenarnya ada angkutan umum. Tapi suatu ketika, saya coba naik sepeda. Kebetulan orang tua membelikan sepeda balap, kemudian jalan raya di Jogja saat itu juga tidak seramai sekarang. Jadi ketika SMP itu, saya PP naik sepeda ke sekolah, sekitar 30 km tiap hari,” kata Rustam.

Menurutnya, bersepeda memiliki dampak bagus, selain bisa irit uang saku (yang diberi orang tua buat naik angkot, tapi bisa buat jajan), badan juga jadi sehat. Ketika SD, Rustam mengaku bahwa fisiknya termasuk lemah. Bahkan beberapa kali pingsan ketika upacara bendera. Saat di SMA dirinya justru bisa masuk Paskibra (Pasukan pengibar bendera), dan beberapa kali ikut acara pengembaraan napak tilas rute pejuang, yang mengaruskan kita jalan 15 – 25 km per hari selama 3-4 hari. Ketika tugas di Jakarta dan Indramayu pun, dirinya membiasakan diri untuk bike to work. 

Namun untuk 5 tahun terakhir, Rustam Aji, kepala Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR V mulai menyukai e-sport sebagai sarana refreshing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES