Peristiwa Daerah

PDAM Sleman Bertekad Tahun 2020 Tak Ada Lagi Dropping Air di Prambanan

Jumat, 17 Juli 2020 - 17:27 | 102.60k
Direktur Utama PDAM Tirta Sembada Sleman, Dwi Nurwata SE MM. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Direktur Utama PDAM Tirta Sembada Sleman, Dwi Nurwata SE MM. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Setiap tahun di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman mengalami krisis air terutama saat musim kemarau. Sehingga, wilayah tersebut memperlukan dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mengatasi itu, PDAM Sleman menyiapkan langkah antisipasi.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Sembada Sleman, Dwi Nurwata SE MM mengatakan, PDAM Sleman telah membangun jaringan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. "Tahun ini akan kami upayakan membangun jaringan di daerah yang masih sering mengalami kesulitan air bersih," katanya.

Advertisement

Dwi menerangkan, selama ini untuk kebutuhan air harian warga mendapat pasokan air dari Organisasai Pengelolaan Air (OPA) setempat. Air tersebut bersumber dari tiga sumur bor yang dulunya dibuat oleh Departemen Pemukiman Sarana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Proyek Penyediaan Air Baku (PAB) Yogyakarta.

Sumur bor tersebut dibangun pada tahun 2000an. Sumur ini letaknya ada di bagian bawah lalu di pompa atas. Mekanismenya masyarakat langganan pada kelompok atau OPA tadi. Namun, saat kemarau debit air dari sumur ini menurun.

Sementara jaringan pipa air bersih dari OPA setempat belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. "Akibatnya, mereka membutuhkan droping air tangki untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya," jelas Dwi.

Karena rumitnya mendistribusikan air tersebut, biaya yang lebih tinggi (mahal) jika dibandingkan menjadi pelanggan PDAM Sleman. Karena itu, salahsatu kebijakan yang ditempuh harus di layani oleh PDAM. "Kami akan memenuhi keinginan masyarakat setempat," ungkap Dwi.

Dwi menerangkan, keinginan PDAM Sleman membuat jaringan pipa ke wilayah Prambanan sudah muncul beberapa tahun lalu. Namun, karena masalah dana dan kesiapan maka tidak belum dapat terwujud.

PDAM akan menyediakan air bersih yang di suplai melalui IPA (Instalasi Pengelolaan Air) Pendekan, di Sembur, Tirtomartani, Kalasan, Sleman dengan kapasitas 10 liter / detik. IPA ini telah dibangun beberapa tahun lalu oleh PU Sleman dan menggunakan sumber air dari sungai.

"Sekarang, masih dilaksanakan uji coba. Karena yang membangun jaringan IPA dan instalasinya dari PU Sleman maka mereka melibatkan mereka saat ujicoba," jelas Dwi.

Ia berharap, proses ujicoba selama tiga bulan kedepan PDAM Sleman sudah bisa melayani pelanggan. Hal ini tidak lepas karena adanya kerjasama dengan OPA, Pemerintah Desa dan Kecamatan.

Karena yang tahu pelayanan-pelayanan ini adalah OPA. Sehingga, saat ini PDAM masih meminta OPA untuk bekerjasama megenai identifikasi dan inventarisasi jaringan maupun Sambungan Rumah (SR).

PDAM tentu juga akan melakukan langkah dengan hati-hati. Karena siapa tahu jaringan yang dipasang masyarakat atau OPA tidak sesuai standart PDAM. Sehingga kalau dialiri air dampaknya justru akan bocor semua dan merugi.

Jika uji coba dan layak di aliri secara permanen. Maka, masyarakat wilayah tersebut akan menjadi pelanggan PDAM Sleman. "Hasil rapat kemarin, ada sekitar 900 pelanggan OPA yang nantinya jadi pelanggan PDAM," terang Dwi.

Saat ini, tengah dilakukan ujicoba jaringan sepanjang 5 km dari IPA Pendekan (124 mdpl) ke Grogol, Sumberharjo (114 mdpl). Lalu nantinya dari air dari reservoir Grogol di pompa ke Candisari,Wukirharjo (193 mdpl).

Kemudian ke Losari II, Wukirharjo (266 mdpl), ke Gayamharjo (333 mdpl) dan selanjutnya ke reservoir utama Mintorogo, Gayamharjo (421 mdpl). Dari sini aliran air dapat mengalir secara gravitasi ke bawah untuk melayani masyarakat banyak.

"Memang cukup berat, ada empat pompa (booster) yang kita gunakan mendorong air ke atas. Sehingga butuh listrik dan lain-lain," papar Dwi Nurwata.

Sementara tarip langganan air dari OPA harganya bevariatif. Dengan adanya keterlibatan PDAM Sleman nantinya tidak ada droping air lagi di wilayah Prambanan, Kabupaten Sleman. Harga air bersih menjadi sama dan relatif lebih murah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES