Masuki Awal New Normal, Begini Hasil Riset Nielsen Media Research Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nielsen Media Research Indonesia kembali merilis hasil riset terkait perilaku masyarakat Indonesia dalam menyambut new normal di tengah pandemi Covid-19. Hasil riset Nielsen menyebutkan terjadi perubahan pola konsumsi dan gaya hidup, terutama dalam penggunaan media online.
Director Product Specialist Nielsen Media Indonesia, Cerli Wirsal menyampaikan dalam studi terbaru dari Nielsen Media bertajuk Nielsen New Normal Survey menunjukkan bahwa pada tahap awal periode kebiasaan baru.
Advertisement
Ia menyampaikan konsumen cenderung mengonsumsi media dari lebih banyak jenis platform dibandingkan sebelumnya, dan muncul kebiasaan-kebiasaan baru yang akan akan terus berlanjut untuk waktu yang cukup lama ke depannya.
"Sesuai arahan Kemenkes dan WHO, ada beberapa kebiasaan sehat yang diadopsi konsumen sejak awal pandemi diantaranya sering mencuci tangan, makan makanan bergizi, menggunakan hand sanitizer. Kebiasaan lain juga dilakukan konsumen untuk meningkatkan daya tahan tubuh," kata Cerli dalam virtual conference, Rabu (22/7/2020)
Bagi konsumen, mencuci tangan dan makan makanan bergizi lebih penting dibandingkan dengan mengenakan masker. Hla ini terlihat sebanyak 97 persen konsumen melakukan hal ini, makan makanan bergizi 87 persen, menggunakan hand sanitizer 64 persen.
Kebiasaan lain juga dilakukan konsumen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu antara 40-50 persen konsumen juga melakukan aktivitas berjemur di pagi hari, mengkonsumsi vitamin/suplemen, dan berolahraga. Sayangnya, meski Kemenkes dan WHO juga menekankan pentingnya penggunaan masker, hanya 8 persen konsumen yang mengadopsi kebiasaan mengenakan masker.
Kemudian, Pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi membuat konsumen merasa lebih terikat dengan media sebagai sumber utama dalam mencari hiburan. Nielsen New Normal Survey menemukan bahwa 98 persen konsumen menikmati hiburan dari berbagai platform media baik TV, radio ataupun online.
"Tren hiburan dalam ruangan yang dilakukan secara online juga menunjukkan peningkatan yang signifikan selama pandemi Covid-19, seperti menonton film atau serial secara online, bermain gim online, dan mendengarkan audio atau musik online setiap hari," terangnya.
Cerli menjelaskan film atau serial secara online setiap hari mencapai 57 persen, bermain game atau gim online setiap hari 62 persen dan mendengarkan audio atau musik online setiap hari 35 persen. Sebagian besar dari konsumen yang baru mengadopsi kegiatan tersebut berniat untuk terus melakukannya disaat pandemi sudah berakhir.
"Hal ini membuka peluang yang bisa digarap oleh para pemain di industri online video portal, online game maupun online audio," lanjutnya.
Lebih lanjut, walaupun banyak pasar tradisional yang ditutup karena menjadi pusat penyebaran virus Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh pemerintah, ternyata mayoritas konsumen tetap memilih belanja kebutuhan segar (sayur mayur, ikan, daging) sehari-hari melalui tukang sayur/warung dan pasar tradisional. Sementara, kunjungan ke gerai ritel modern dilakukan oleh mayoritas konsumen sebulan sekali untuk membeli produk-produk fast moving consumer goods yang tahan lama seperti makanan kering, bumbu masak, produk perawatan peribadi, dan sebagainya.
Dalam hal sistem pembayaran, hasil studi Nielsen New Normal Survey ini memperlihatkan bahwa sebagian besar konsumen Indonesia masih memilih untuk melakukan pembayaran secara tunai 98 persen, namun cara pembayaran menggunakan e-wallet 17 persen dan bank transfer 16 persen mengalami peningkatan khususnya pada konsumen SES Upper Class.
"Banyak kebiasaan dan hobi baru yang diadopsi konsumen pada awal pandemi yang akan terus dilakukan di masa new normal sehingga menciptakan peluang bisnis," kata Cerli.
Secara umum, dari studi Nielsen Media Research Indonesia ini terlihat bahwa konsumen akan tetap melakukan rutinitas normal nantinya, tetapi beberapa kebiasaan baru terkait konsumsi media dan aktivitas berbelanja akan tetap dilanjutkan di situasi new normal. Hal ini pun membuat pemilik merek memanfaatkan peluang ini dengan cara tetap berkomunikasi dengan para konsumen melalui berbagai platform. Di sisi lain juga ada peluang bagi industri toko atau retail mengembangkan pembayaran ataupun pengiriman barang berbasis teknologi.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |