Sosok Pekerja Keras Pontjo Suharwono, dari Kartunis ke Kursi EVP Telkom

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dari seorang kartunis menjadi Executive Vice President (EVP) di Telkom Regional 5 Jatim Balnus, Pontjo Suharwono. Itulah sebagian kecil kisah menarik yang dialami Pontjo
“Saya suka menggambar kartun, sejak lulus SD saya memanfaatkan talenta saya itu. Ya karena saya anak bungsu dari 5 saudara. Waktu itu gaji orang tua juga pas-pasan,” ungkap Pontjo, saat ditemui TIMES Indonesia, Jumat (24/7/2020).
Advertisement
Pontjo bercerita, waktu itu, kartun buatannya muncul di sebuah tabloid dengan diberi harga Rp 25 ribu per kartun. “Dulu biasanya selama 1 bulan itu ada 4 gambar saya yang muncul di tabloid. Jadi sebulan bisa dapat kurang lebih 100 ribuan,” kata Pontjo yang semasa kecilnya dihabiskan di Surabaya. Pontjo cukup senang. Hobinya menggambar bisa menghasilkan uang yang sedikit mengurangi beban orang tuanya. Waktu itu, nilai Rp 100 ribu sudah lebih dari cukup.
“Waktu itu saya tidak menyangka ternyata gambaran saya menghasilkan. Nah bisa saya bayangin kalau gaji orang tua saya 200 ribu. Sedangkan saya waktu itu sebulan mendapatkan 100 ribu. Dari situlah saya ingin mandiri dan mendapat pendapatan sendiri,” ujar pria kelahiran Semarang tersebut.
Pada waktu SMA, Pontjo sudah bisa mulai membayar biaya sekolah sendiri tanpa bantuan orang tua. “Bersyukur sekali waktu itu saya bisa membayar biaya sekolah sendiri. Mulai dari seragam, sepatu, peralatan sekolah, hingga bayar SPP saya sudah mandiri,” tambah Pontjo.
Kendati demikian, di tahun 1991 saat lulus SMA Pontjo diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Tiga diantara pilihan tersebut merupakan ikatan dinas. Namun, salah satu ikatan dinas yang akhirnya dipilih, yakni STT Telkom Bandung, mengharuskan Pontjo membayar uang senilai Rp 1 juta pada waktu itu.
“Jujur waktu itu saya posisi tidak ada uang sama sekali. Sudah tidak ada waktu lagi kalau saya mengumpulkan uang satu juta dari mengambar kartun yang dihargai 25 ribu. Otomatis orang tua saya yang membayarkannya, walaupun setelah bertahun-tahun kemudian saya tau ceritanya bahwa itu utang. Rasanya sedih sebenarnya tahu sebenarnya,” terang Pontjo.
Hal tersebut, menjadikan Pontjo untuk semangat menjalankan kuliah dan bisa bekerja untuk memberikan hasil yang terbaik untuk orang tua.
“Ya karena satu juta menurut kami waktu itu sangat besar, karena itu gaji orang tua saya selama 5 bulan. Maka saya harus memberikan hasil yang terbaik untuk orang tua saya,” kata bapak dua anak tersebut.
Dalam hal ini, Pontjo berpesan kepada milenial agar tetap mengembangkan diri sesuai passion apapun kondisinya. “Tidak punya uang bukan berarti patah semangat. Tetaplah aktualisasi diri sesuai apa yang kalian inginkan. Apapun aktivitas itu lakukan yang penting kalian mau bertanggung jawab,” kata Executive Vice President (EVP) di Telkom Regional 5 Jatim Balnus, Pontjo Suharwono. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |