
TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Agar hasil pembangunan rehab rumah tak layak huni (RTLH) di Pagaralam, Sumatra Selatan sesuai dengan yang diharapkan, maka pengerjaan harus diawasi. Tim yang mengawasi adalah tenaga fasilitator lapangan (TFL) dan Korfas
“Pengawasan selalu kita pantau. Tidak sebatas itu saja, penerima bantuan peningkatan kualitas program BSPS kita dampingi,” ujar Wiwin Sihasali, selaku Korfas PK program BSPS, Rabu (29/7/2020)
Advertisement
Tujuannya agar pekerjaan dapat dikerjakan secara baik, tepat waktu dan bangunan memiliki kekuatan konstruksi yang kuat. Dari awal sudah menjadi komitmen bagi penerima bantuan untuk menyelesaikan pengerjaan rehab RTLH ini.
Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Pagaralam, Dapid Kenedy ST MM menambahkan, melalui Kabid Perumahan Lengga Heryadi ST MT, pihaknya bersama tim teknis beserta TFL melakukan Monev ke lapangan.
“Alhamdulillah setelah dimulainya pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama, progresnya sudah ada pemasangan batu bata 30 persen fisik,” terangnya.
Selain itu, untuk mendukung pengerjaan peningkatan kualitas RTLH atau rehab di tiga kelurahan, tim juga croscek pendistribusian material. “Yang jelas, untuk pendistribusian material kita ingatkan kepada penerima, jika tak sesuai baik itu kualitas dan jumlah, jangan diterima terlebih dahulu. Koordinasikan dengan ketua kelompok ataupun TFL,” tegas Lengga.
Pihaknya berharap, dengan adanya Monev, pekerjaan tak asal jadi. “Diharapkan bangunan RTLH hasilnya rapi, kuat, dan sehat untuk dihuni si penerima bantuan. Monev ini terus dilaksanakan secara berkala selama proses pembangunan,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |