Masuk Musim Kemarau, Delapan Desa di Bondowoso Kekurangan Air Bersih

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Memasuki musim kemarau Tahun 2020. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso mencatat, sebanyak delapan desa yang tersebar di lima kecamatan kekurangan air bersih.
Kepala BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko mengatakan, diantara desa yang mengalami kekurangan air bersih, yakni Dusun Kedawung Desa Botolinggo, Kelurahan Badean, Desa Purnama, Desa Patemon Kecamatan Tlogosari, Desa Maesan dan beberapa desa yang lain.
Advertisement
Setiap hari BPBD Bondowoso mendroping 10 ribu liter dari dua tangki air bersih, untuk disalurkan ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan. "Kita dropping sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Musim kemarau yang dimulai sejak April kemarin, kata dia, diperkirakan sampai bulan Oktober 2020. Selain kekeringan, juga perlu diwaspadai kebakaran hutan. "Karena tahun kemarin hutan di Bondowoso cukup banyak yang terbakar," imbuhnya.
Salah satu antisipasi BPBD Bondowoso dalam menanggulangi terjadinya kebakaran hutan, yakni dengan menggunakan satelit yang dapat mengetahui titik-titik api yang biasanya terjadi.
"Melalui informasi dari satelit, api kecilpun di situ umpama ada orang membakar sampah biasanya terdeteksi, kita dapat informasi dan kita datangi untuk memantau kejadian," paparnya.
Informasi dihimpun, untuk data kekeringan dan kekurangan air bersih di Bondowoso pada musim kemarau tahun 2020 ini mencapai lima kecamatan. Hal itu lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni empat kecamatan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |