Peristiwa Daerah

Penuh Pesona, Taman Nasional Sembilang Ditanami Mangrove oleh Pemkab Banyuasin

Senin, 03 Agustus 2020 - 19:40 | 104.58k
Penanaman Pohon Mangrove di Taman Nasional Sembilang (Foto: Zuhri for TIMES Indonesia)
Penanaman Pohon Mangrove di Taman Nasional Sembilang (Foto: Zuhri for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUASINPemkab Banyuasin melakukan penanaman mangrove di kawasan hutan Mangrove atau yang dikenal dengan hutan bakau di Taman Nasional Sembilang (TNS) yang berada di Sungsang, Kabupaten Banyuasin.

Ini merupakan kawasan hutan bakau terbesar di dunia sehingga hutan tersebut sering disebut sebagai paru-paru dunia.

Advertisement

Penanaman Mangrove di Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin ini dilakukan dalam rangka Ulang Tahun Republik Indonesia  ke-75 dan Memperingati Hari Mangrove sedunia

Taman-Nasional-Sembilang-2.jpg

"Menjaga mangrove sangat bermanfaat untuk mencegah Intrusi Air Laut, Erosi dan Abrasi Pantai serta sebagai tempat hidup dan sumber makanan,"ujar Bupati Banyuasin Askolani Jasi, Senin (3/8/2020) bersama Gubernur Herman Deru.

Politisi PDI Perjuangan ini mengajak semua pihak termasuk masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan mangrove tersebut.

"Hutan mangrove TNS ini menyimpan sejuta pesona sehingga menjadi lokasi pariwisata yang cukup menarik. Berjuta burung seberia pada bulan Oktober-Desember migran ke TNS, ini jadi daya tarik tersendiri," terang Mantan Wakil Ketua DPRD Banyuasin ini.

Diketahui, Mangrove di Taman Nasional Sembilang di dominansi oleh jenis mangrove Exoceria agallocha sebesar 99,94 persen, nilai kerapatan relatif tertinggi 98,4 persen. Jenis mangrove Exoceria agallocha memberikan pengaruh dan peranan yang besar dalam komunitas mangrove di Taman Nasional Sembilang.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2019 luas mangrove Indonesia kurang lebih 3,31 juta hektar, dimana seluas kurang lebih 2,67 juta hektar (81%) ekosistem mangsove dalam kondisi baik dan seluas 0,67 juta hektar (19%) dalam kondisi kritis.

Dari data untuk provinsi Sumatera Selatan, luas mangrove kurang lebih 158,734 Hektar yang tersebar di Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Berbagai kajian akademik secara konsisten menunjukkan bahwa kehilangan mangrove terbesar di Indonesia dipicu oleh perluasan lahan tambak yang sangat masif. Selain itu juga disebabkan alih fungsi lahan menjadi pemukiman, perkebunan, sarana infrastruktur, penebangan illegal, serta pencemaran limbah.

Peringatan Hari Mangrove Sedunia ini ditandai dengan penanaman 2020 batang Mangrove di setiap provinsi secara bersama-sama, dalam upaya membangun sinergi dan sinkronisasi lintas sektor dalam pengelolaan ekosistem mangrove, termasuk oleh Pemkab Banyuasin di Taman Nasional Sembilang(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES