Memprihatinkan, Begini Kondisi Asrama ODGJ UPT RSBL Pasuruan

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Memprihatinkan. Kata ini pantas disebutkan untuk asrama ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Unit Layanan Terpadu Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan (UPT RSBL Pasuruan). Beberapa kamar asrama terlihat lembab serta banyak plafon yang jebol.
Hampir seluruh asrama di UPT tersebut terlihat sangat memprihatinkan kondisinya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh apabila ada plafon yang jebol lalu mengenai orang di sekitarnya utamanya ODGJ.
Advertisement
Kepala UPT RSBL Pasuruan, Sukardi menjelaskan, bangunan tersebut dibangun pada tahun 1992 sehingga memang seharusnya direhabilitasi. Kondisi yang ada, kata Sukardi, tentu berpengaruh terhadap pelayanan serta kenyamanan penghuni.
"Dan yang sangat memprihatinkan itu membahayakan keselamatan karena plafon plafon nya sudah pada Rapuh," ungkapnya, Senin (10/8/2020).
Pihaknya berharap agar pemerintah provinsi khususnya Bappeda memberikan perhatian khusus terhadap UPT RSBL. Pihaknya setiap tahun mengajukan untuk rehabitasi asrama di UPT RSBL tersebut, namun angggaran yang ada di pemda tidak hanya untuk UPT RSBL saja. Sehingga ia hanya mampu untuk melakukan perawatan saja.
Namun, kata Sukardi di tahun 2021 nanti UPT RSBL akan mendapatkan anggaran yang cukup dari dinas PU (Pekerjaan Umum). Di APBD 2020juga telah direncanakan pembangunan salah satu asrama.
" Alhamdulillah selama 2 tahun berjalan dari 2019-2020 ini perhatiannya sudah lebih artinya sudah dilirik oleh Pemprov saat kepemimpinan bu Khififah," ujarnya.
Nantinya jika bangunan tersebut akan direnovasi oleh dinas PU bangunan yang akan diprioritaskan adalah beberapa asrama yang kondisinya memang cukup parah. Kurang lebih ada 5 asrama yang selama ini hanya dilakukan perbaikan-perbaikan saja sementara hasil dari perbaikan tersebut tidaklah maksimal masih ada beberapa plafon yang jebol karena kebocoran, pihaknya perlu mengganti plafon dari kayu yang sudah rapuh untuk diganti dengan aluminium.
Meski kondisi plafon pada asrama ODGJ UPT RSBL tersebut sudah hampir jebol, Sukardi mengatakan sampai saat ini tidak ada korban akibat rapuhnya plafon tersebut. Pihaknya selalu memantau mana saja yang kondisinya amat sangat parah.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada karena kita selalu antisipasi kita selalu antisipasi mana-mana bangunan yang sudah kelihatan mau ambruk ya otomatis klien kami kita harus relokasi ke tempat lain," terangnya
Selain bangunan tersebut dimakan usia dan kondisinya cukup buruk bangunan tersebut kerap kali dilanda banjir bahkan Sukardi mengatakan banjir pernah melanda hingga 80 cm di UPT RSBL. Hal tersebut lantaran air yang turun dari kaki bromo meluap kesungai, sehingga menyebabkan banjir di area tersebut.
Selain pembangunan plafon dan tempat-tempat yang memprihatinkan, pihaknya juga memprioritaskan untuk meninggikan bangunan tersebut sehingga UPT RSBL Pasuruan tidak lagi banjir. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Pasuruan |