Kisah Syafi'i, Perajin Rebana Warisan Keluarga dari Jombang

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Syafi'i (54) adalah perajin rebana dari Kabupaten Jombang yang sudah menekuni usaha warisan turun temurun dari keluarga, tepatnya sang bapak, dari tahun 1984 silam.

Bahan dasar alat-alat rebana dibuat kayu mahoni dan kayu mangga yang dipilih karena teksturnya mudah dibentuk dan kuat.  Untuk kulitnya ia memakai kulit kambing.

Advertisement

Beragam alat ia produksi mulai terbangan dengan satu paketnya dihargai Rp 1 juta, rebana ala Habib Syech dihargai Rp 2 juta dan rebana ala samproh dihargai Rp 5 ribu per paketnya.

Kepada TIMES Indonesia Syafi'i menceritakan awalnya mencari pelanggan juga kesulitan, sehingga ia hanya mengandalkan penawaran dari mulut ke mulut.

"Mungkin karena kualitas kita yang bagus sekarang sudah dikenal banyak orang. Bahkan sampai keluar pulau, kemarin sudah ngirim ke Bengkulu dan Tarakan Kalimantan," ucapnya ketika ditemui di rumahnya Desa Pagerwojo Kecamatan Perak Kabupaten Jombang, Sabtu (15/8/2020).

Syafi'i juga menambahkan bahwa menjalani usaha seperti ini juga pernah mengalami pasang surut pemesanan. Ia pernah hampir gulung tikar, tapi semangat pantang menyerah dan bercita-cita untuk meneruskan usaha dari bapaknya yang tak ingin punah, ia bekerja juga sebagai petani.

"Alhamdulillah meskipun pernah mengalami hal sulit dalam menjalankan usaha ini. Saya punya sampingan mengelola sawah. Bisa menutupi kerugian tersebut dan sampai sekarang masih bisa berjalan usahannya," ujarnya.

Dalam berwirausaha pasti mengalami banyak rintangan dan pasang surut. Semangat pantang menyerah harus kita tanamkan dalam hati. Semua pasti ada jalannya.

"Alhamdulillah sekarang sudah punya karyawan 3 orang dan usaha saya masih terus berjalan semoga nanti anak turun saya bisa meneruskan usaha ini," pungkas perajin rebana warisan keluarga dari Kabupaten Jombang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.