Bupati Ajak Majelis Dzikir Al Khidmah Ketuk Pintu Langit Lewat Selametan Nasional

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Ribuan jamaah Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang doa bersama bertajuk Selametan Nasional, Senin (17/8/2020) malam. Acara dipusatkan di aula pertemuan Masjid Agung IPHI Kabupaten Semarang.
Lantunan shalawat dan doa khusyuk dari ribuan jamaah dan para pejabat di lingkungan Kabupaten Semarang menggema sejak sore.
Advertisement
“Majelis selametan nasional ini merupakan persembahan Radio Rasika dalam rangka kirim doa dan Haul ke-11 Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah al-Ustmaniyah, almaghfurlah KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi, para Presiden RI yang sudah wafat, sekaligus tasyakuran HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia dengan beberapa agenda offline dan online,” jelas penggagas Majelis Selametan Nasional sekaligus Direktur Utama Radio Rasika KH Hasanuddin dalam sambutannya, Senin (17/8/2020) malam.
Bung Has, sapaan akrabnya, mengatakan, majelis ini berawal dari keinginan dan kerinduan untuk bisa memberikan hadiah terbaik bagi para pemimpin, orang tua, guru, serta para pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Awal 2000 saya pernah diajak ke Pulau Bawean. Masyarakat di sana yang mayoritas nelayan punya tradisi unik. Ketika mendapat tangkapan terbaik, uangnya disimpan untuk maulid sekaligus haul kedua orang tua. Alhamdulillah, tahun ini kami bisa mewujudkan untuk memberi kado terbaik bagi para pemimpin, guru dan pendahulu. Kemarin hari jadi Kabupaten Semarang kita khataman Alquran sebanyak 499 kali, malam ini kita bisa menghimpun 131 kali khataman dari seluruh provinsi persembahan Persatuan Guru NU (Pergunu) Indonesia,” terangnya.
Ditambahkan oleh KH Hasanuddin yang juga Penasehat Al Khidmah Indonesia, jika apa yang dilakukan ini merupakan hal yang sudah seharusnya diteladani oleh generasi saat ini agar tidak lupa dengan jasa para pendahulunya.
“Ini teladan langsung dari pendiri Al Khidmah Romo KH Ahmad Asrori Al Ishaqi dimana beliau mendidik agar jamaah senantiasa berdzikir, kirim doa kepada orang tua, guru dan pendahulu. Lebih-lebih mendoakan para pemimpin bangsa seperti almarhum Soekarno, Soeharto, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), dan Habibie. Beliau seluruhnya berjasa dalam perjuangan dan pembangunan sehingga kita bisa menikmati jerih payahnya. Mudah-mudahan Indonesia segera dijauhkan dari pandemi Covid-19, tenteram, rakyatnya makmur, dijauhkan dari segala musibah dan bencana, serta Indonesia tetap utuh di bawah panji NKRI.” imbuhnya.
Bupati Semarang Mundjirin dalam sambutannya mengungkapkan, majelis seperti ini sangat dibutuhkan. Bahkan menurut survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang, ternyata masyarakat sangat merindukan bisa menghadiri majelis.
“Ada survei dari BPS jika pandemi ini berakhir mereka ingin apa. Awalnya saya pikir masyarakat kangen rekreasi atau bagaimana, ternyata justru mereka rindu bisa hadir di pengajian, di majelis seperti ini,'' ucapnya.
Karena itu itu melalui Selametan Nasional ini, bupati mengajak jamaah Majelis Dzikir Al Khidmah mengetuk pintu langit dengan dzikir dan doa agar Allah segera mengangkat musibah Covid ini. "Kita rekatkan kerukunan, kita tingkatkan persaudaraan dan empati sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, dan Kita berdoa bersama agar bangsa Indonesia senantiasa diridhoi oleh Allah SWT,” jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Rizal Dani |