Peristiwa Daerah

Mengaku Sangat Cinta Indonesia, Ini Pesan Mahasiswa Palestina saat HUT RI ke-75

Kamis, 20 Agustus 2020 - 15:38 | 353.04k
Ihsan Badran Fakhry Idrees, mahasiswi S2 Unair Surabaya kelahiran Kota Hebron, Palestina, saat berkunjung di Museum Bung Karno, Kamis, (20/08/2020)(Foto: Dok.  Ihsan Badran Fakhry Idrees)
Ihsan Badran Fakhry Idrees, mahasiswi S2 Unair Surabaya kelahiran Kota Hebron, Palestina, saat berkunjung di Museum Bung Karno, Kamis, (20/08/2020)(Foto: Dok. Ihsan Badran Fakhry Idrees)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – "Banyak orang di Palestina kalau merayakan kemerdekaan tidak merasa bahagia, karena kita masih belum ada kemerdekaan berkebebasan," kata Ihsan Badran Fakhry Idrees, mahasiswa Palestina kelahiran Kota Hebron, saat membuka pembicaraan tentang HUT RI dan makna merdeka bersama Jurnalis Times Indonesia di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis, (20/08/2020).

Kalimat yang dilontarkan Ihsan, mahasiswi S2 Fakultas Hubungan Internasional (HI) Jurusan Perdamaian dan Keamanan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, sontak membuat bulu tubuh merinding.

Advertisement

Dia menceritakan bahwa konflik yang terjadi di negerinya tersebut, membuat sebagian besar penduduk Palestina hidup di bawah payung kemerdekaan yang semu. Rakyat Palestina serasa terkurung dalam labirin besar yang terpagar rapat. Sebab tidak mudah bagi warga Palestina untuk bisa berpergian keluar masuk dari kota satu ke kota lain seperti di Indonesia.

Ihsan-Badran-Fakhry-Idrees-a.jpg

Setiap warga Palestina yang ingin keluar dari kota tempat ia tinggal, harus melewati cek poin pemeriksaan yang sangat ketat. Dan itu berlaku di hampir seluruh wilayah di negara Palestina ini.

"Yang paling aku suka di Indonesia ini adalah freedom atau kebebasan. Di sini kita bisa kemana saja tanpa ijin siapapun. Kalau di Palestina banyak cek poin pemeriksaannya, bahkan untuk pergi ke satu kota lain saja sangat susah," beber gadis kelahiran 5 Juli 1992 ini.

Selama tinggal di Indonesia sejak 2017 lalu, Ihsan mengaku sangat mencintai orang dan negara Indonesia. Menurutnya, warga Indonesia sangat ramah dan baik. Meski banyak suku, agama dan budaya yang berbeda mereka tetap bersatu dalam kebersamaan atau istilahnya Bhineka Tunggal Ika.

"Enggak usah khawatir tinggal di indonesia. Walaupun beda agama budaya semuanya sama. Itu yang aku suka dari Indonesia. Mereka baik hati dan suka membantu. Aku di sini lebih bahagia," cerita Ihsan yang hobi menggambar ini.

Kecintaan Ihsan pada negara Indonesia ini pun ia buktikan dengan berkunjung ke makam Ir Soekarno di Blitar saat peringatan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Di sana ia mendoakan agar seluruh rakyat Indonesia tetap dalam perdamaian, persatuan dan kesatuan.

Selain ke makam bung Karno, Ihsan juga menyempatkan waktu untuk ikut mengibarkan bendera merah putih di Pantai Coro, Kabupaten Tulungagung. Baginya Indonesia adalah rumah ke dua. "Aku suka dan cinta indonesia, aku merasa indonesia sebagai rumah ke dua saya selain Palestina," sambungnya.

Di menjelang akhir study S2 di Indonesia ini, gadis yang menyukai masakan Rendang ini mengaku sangat sedih karena harus pulang dalam waktu dekat ini. Ia mengaku masih betah tinggal di Indonesia.

"Saya senang bisa pulang dan bertemu lagi dengan keluarga di Palestina setelah 3 tahun tinggal di Indonesia. Tapi saya juga sangat sedih, Karena aku akan sangat merindukan Indonesia dan rakyatnya," tutur Ihsan dengan suara lembut.

Banyak hal yang ia rindukan, sebab selain masyarakatnya yang sangat baik. Budaya tradisional di sini juga banyak dan menarik bagi dirinya. "Saya suka tarian tradisional, musik tradisional gamelan, dan kain batik Indonesia. Semua budaya tradisional Indonesia sangat menarik dan berkesan bagi saya," imbuhnya.

Dan pada HUT RI ke-75 ini, mahasiswa Palestina ini berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia supaya tetap menjaga kebersamaan, kebhinekaan dan kerukunannya. "Tetap pertahankan jatidiri bangsa Indonesia. Itu yang membuat Indonesia dicintai banyak orang," ucap Ihsan Badran Fakhry Idrees. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES