Peristiwa Daerah UMKM Tangguh

Kunker Ke Kabupaten Sleman, Dirut LPDB-KUMKM Kagumi Arummanis Haji Ardi

Rabu, 26 Agustus 2020 - 08:44 | 93.46k
Suasana foto bersama Dirut LPDB-KUMKM, Supomo (kelima dari kanan) Bupati Sleman, Sri Purnomo (keempat dari kiri) dan Owner Arummanis bersama Isteri di halaman rumah H. Ardi Berbah, Sleman (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Suasana foto bersama Dirut LPDB-KUMKM, Supomo (kelima dari kanan) Bupati Sleman, Sri Purnomo (keempat dari kiri) dan Owner Arummanis bersama Isteri di halaman rumah H. Ardi Berbah, Sleman (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Drs. Supomo, AK., M.M, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM RI melakukan kunjungan kerja di rumah produksi Snack Jadul Arumanis Haji Ardi di Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/8/2020)

Dalam Kunjungan tersebut, Dirut LPDB-KUMKM bersama rombongan meninjau dan melihat secara langsung proses produksi Arumanis Haji Ardi. Meski di tengah ancaman pandemi, UMKM Arummanis ini tetap eksis dan yang sangat membanggakan tidak ada karyawan yang di PHK.

Advertisement

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Kepada Dinas Koperasi dan UMKM Drs. Pustopo, Dirut PDAM Sleman Dwi Nurwata, SE, M.M, Dirut Bank Sleman, Dirut Bank BPD Sleman, Ketua BMT BIF, Pimpinan dan Anggota DPRD Sleman

Sri-Purnomo-4.jpg

Supomo mengatakan kunjungan LPDB kali ini ingin melihat langsung apa yang dilakukan oleh UKM-UKM di lapangan. LPDB dipersiapkan khusus untuk terjun ke UKM-UKM yang tergabung dalam koperasi sehingga ke depan program LPDB hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi pandemi ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Menurutnya Snack Jadul Arumanis Haji Ardi dipilih karena Arumanis merupakan salah satu bagian dari mitra kami di KSPPS. “UKM seperti ini yang perlu kita perhatikan dan tumbuh kembangkan. Karena Arummanis ini benar-benar UKM yang bergerak dari bawah dan ini memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang ada di Kabupaten Sleman ini,” kata Supomo

Sebenarnya semua UKM berusaha untuk bertahan di tengah pendemi Covid-19 ini, dalam kondisi seperti ini LPDB harus hadir supaya UKM-UKM ini jangan sampai mati duluan. “Harapannya Arummanis ini semakin berkembang dan mudah-mudahan pandemi ini cepat berakhir. Sehingga produksi dari Arummanis ini cepat kembali seperti semula,” tuturnya

Ia menambahkan, kondisi semua industri saat ini lagi menurun dan diharapkan segera pulih kembali. Nah, pulih kembali itulah perlu didukung dengan permodalan. Untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di seluruh Indonesia, Lanjut Supomo kita sudah ada 47 mitra jadi kurang lebih 56 ribuan UKM yang sudah di bawah naungan mitranya.

Selama ini program LPDB selalu disinergikan dengan pemerintah daerah, jadi LPDB salah satu bagian dari pemerintah pusat untuk langsung terjun memberikan pembiayaan. “Ya memang saat ini programnya melalui koperasi-koperasi, pemerintah daerah dibeberapa Kabupaten dan Kota juga sangat mendukung pertumbuhan UKM melalui koperasi,” tandasnya

Sementara Bupati Sleman mengatakan mudah-mudahan kedatangan LPDB ini bisa memperhatikan banyak hal terutama kaitannya dengan koperasi yang ada di Kabupaten Sleman untuk dapat penguatan permodalannya.

“Koperasi-koperasi di Kabupaten Sleman terus berkembang dan lumayan besar, asetnya pun terus menerus semakin meningkat. Lebih dari sepertiga penduduk di Kabupaten Sleman adalah anggota koperasi. Sehingga ini menjadi penting perlu adanya penguatan modal sekaligus pembinaannya,” ujarnya

Menurutnya pemerintah Kabupaten Sleman juga sudah menyiapkan modal dengan bunga yang rendah, tapi kalau dari pemerintah pusat ada penguatan modal akan lebih baik menjadi sinergi antara daerah dan pusat.

Selain itu Ardi, S.Ag., M.PAR., M.M selaku Ketua Forum Komunikasi (FORKOM) UMKM Berbah Kabupaten Sleman mengatakan kami sebagai pelaku UKM itu kesulitan untuk mendapatkan akses modal, karena agunan Bank itu sudah digunakan sebagai jaminan di tempat lain.

“Saya merintis Arummanis ini mulai dari minus, saya melakukan pinjam modal di bank mulai dari 5 juta hingga 15 juta. Dalam perjalanan waktu semua usaha itu pasti ada masa sepinya, tetapi terkadang juga oleh bank-bank tertentu tidak bisa memaklumi hal itu,” katanya

Harapannya semoga pemerintah dapat memberikan dukungan permodalan dan lebih serius kepada pelaku usaha dibanding dengan menciptakan entrepreuner-entrepreuner baru. “Kalau pelaku UKM ini sudah diperkuat modalnya maka akses berikutnya akan meningkatkan produksi dan menambah karyawan daripada memunculkan entrepreuner baru,” ungkap Ardi yang juga sebagai Anggota BMT BIF di Yogyakarta

Ardi menjelaskan satu sisi entrepreuner memang diperlukan tapi faktanya di lapangan tidak semua memiliki usaha, dari sekian persen banyak yang gagal juga. Menurutnya, Arummanis di masa pandemi ini produksinya terus berjalan, karena Arummanis inikan prodak tradisional Snack Jadul jadi walaupun penurunan produksi tetapi karyawan tetap masuk kerja.

Dikatakannya Arummanis ini produk yang sudah punya konsumen tetap dan rasa yang khas tanpa bahan pengawet, tanpa pemanis buatan, di produksi secara tradisional dengan cara manual.

“Kunjungan ini juga sekaligus memberikan pencairan bantuan pembiayaan dari LPDB-KUMKM Kemenkop UKM RI sebesar 6 miliar untuk KSPPS BMT Bina Ihsanul Fikri (BMT BIF) kantor pusat di Rejowinangun, Yogyakarta,” papar Ardi Owner Snack Jadul Arummanis Haji Ardi yang juga sebagai Anggota DPRD Kabupaten Sleman Fraksi PAN masa jabatan 2019-2024. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES