Agar Seniman Tetap Bisa Berkarya di Masa Pandemi, Begini Solusi Disbudpar Surabaya

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar Surabaya) merumuskan cara agar seniman tetap mendapatkan panggungnya. Hal ini dilakukan karena selama masa pandemi Covid-19, para seniman yang tergabung dalam Aliansi Pekerja Seni Surabaya (APPS) mengaku sudah tidak mendapatkan pekerjaan selama lima bulan terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti usai menggelar rapat bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait serta Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesian (Persakmi) di Balai Kota Surabaya, Rabu (26/8/2020).
Advertisement
“Dari hasil analisa kajian dan masukan dari Persakmi bahwa untuk tampilan seni di tempat terbuka (masih) memiliki peluang yang cukup besar di dalam penyebaran dan penularan Covid-19,” kata Antiek.
Maka dari itu pihaknya mengaku sedang merumuskan formula yang tepat untuk pertunjukan seni yang tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dalam waktu dekat, pihak Disbudpar bakal menggelar rapat bersama seniman, budayawan, serta media. Guna menyerap ide dan saran sebelum konsep itu benar-benar diterapkan.
“Kita mencari pola baru agar bagaimana pekerja seni tetap bisa berkarya. Dimana produksinya nanti akan kita buat. Ada beberapa pola alternatif yang akan kita tawarkan, di antaranya menggunakan media yang interaktif dan non interaktif,” ungkap dia.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya jika Disbudpar bakal menggandeng media, maupun industri pariwisata untuk bisa berkolaborasi bersama memberikan ruang gerak lebih bagi para seniman dan budayawan.
“Interaktif itu bisa melalui misalnya, zoom atau menonton dalam bentuk misalnya lewat Instagram dan Youtube. Sedangkan non interaktif, itu bisa melalui taping (siaran) di media televisi,” terangnya.
Menariknya, perempuan yang pernah menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya ini juga menyatakan, bahwa nantinya lokasi untuk rekaman bisa memanfaatkan beberapa tempat tematik yang ada di Surabaya. Mulai destinasi sejarah, hingga wisata.
“Tadi kita sudah mengidentifikasi tempat-tempat yang mungkin bisa dipakai para seniman untuk mengangkat berbagai kolaborasi sejarah atau destinasi wisata Surabaya. Ini sedang kita jajaki dan mungkin kita akan melakukan beberapa kali pertemuan dengan berbagai pihak,” pungkas Kadis Disbudpar Surabaya ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |