Peristiwa Daerah

Forum Investasi Daerah Dorong Kemajuan Pariwisata Maluku Utara

Kamis, 27 Agustus 2020 - 21:17 | 81.47k
Kadis Pariwisata Tahmid Wahab (kemeja kuning) saat memaparkan materi. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Kadis Pariwisata Tahmid Wahab (kemeja kuning) saat memaparkan materi. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TERNATE – Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar Forum Investasi Pariwisata Daerah di Ternate, bertempat di hotel Surya Pagi, Kamis (27/8/2020). Tujuannya demi kemajuan pariwisata Maluku Utara.

Forum Investasi Daerah ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Darwis Pua, mewakili Gubernur KH Abdul Gani Kasuba yang sedang dinas luar daerah.

Advertisement

Ketua panitia Zulkifli Ikram dalam laporannya menyampaikan, tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan investasi pariwisata serta mendorong kemajuan kepariwisataan Maluku Utara.

"Meningkatnya data dan informasi daya dukung untuk berinvestasi, serta pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah," ucap Zulkifli.

Forum-Investasi-Daerah-Dorong-Kemajuan-Pariwisata-Maluku-Utara.jpg

Sementara, sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan Darwis Pua mengapresiasi upaya dinas pariwisata mendorong kemajuan kepariwisataan di tengah pandemi Covid-19.

"Saya sangat mengapresiasi Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara, yang telah melaksanakan kegiatan ini, sebagai upaya mempercepat pembangunan kepariwisatan, meningkatkan kunjungan wisatawan dan investasi pariwisata daerah," ungkapnya

Selain itu, ia mengingatkan kepada Dinas Pariwisata, bahwa kedepan ada dua momentum nasional yang menjadi bagian mendorong percepatan pembangunan dan investasi kepariwisataan Maluku Utara, yakni Momentum STQ Nasional dan Sail Tidore tahun 2021.

"Kedua momentum ini kiranya Dinas Pariwisata dapat berperan atau untuk promosi kepariwisataan kita dan menarik investor di sektor pariwisata," harapnya.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Tahmid Wahab kepada TIMES Indonesia menjelaskan dampak penting terhadap investasi pariwisata global (WTTC) world travel and tourism Council (Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia) 50 juta orang kehilangan pekerjaan. Dan data dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) kerugian mencapai 1,5 miliar dollar US setara dengan 21-22 triliun.

Dampak dari virus corona ini menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, khususnya di sektor pariwisata terdapat multiplier efek, yakni tingkat kunjungan wisatawan menurun, industri pariwisata sepi, tingkat pendapatan/penghasilan baik sektor formal atau informal turun drastis, beban membayar tagihan listrik, air, pajak daerah dan gaji karyawan menjadi problem.

Untuk Maluku Utara sendiri, Tahmid mengungkapkan data yang dikantongi Dinas Pariwisata terdapat 5.600 pelaku pariwisata dan komunitas ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19.

"Yang sudah dibantu melalui dana Kementerian Pariwisata 3.607 orang. Kedua, yang sudah dibantu oleh Dinas Pariwisata Malut melalui dana refocusing 1.105 orang dan yang ketiga, yang belum dibantu 888 orang," jelasnya.

Lantas bagaimana dengan dampak Covid-19 terhadap kerugian pelaku industri pariwisata di Maluku Utara? Tahmid mengilustrasikan sektor perhotelan, dengan asumsi 40 hotel (di Malut) mempunyai 30 kamar dengan rata rata hunian 30% sehingga ada 360 kamar yang terisi. Dengan harga per kamar Rp 500.000 maka jumlah kerugian di sektor tersebut mencapai Rp. 180 juta per hari. "Belum lagi di sektor lain yang mendapat pukulan keras dari wabah ini," ujarnya.

Meski begitu, ia tetap optimis mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar tetap semangat menghidupkan kembali peristiwa menuju tatanan kehidupan baru.

Menurutnya, Maluku Utara memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa, yang bisa dikelola dengan baik untuk mendatangkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Sekarang kita punya spot wisata yang luar biasa di morotai, masuk dalam 10 ikon wisata nasional, belum lagi di kabupaten/kota lainnya yang tidak kalah indah alamnya. Ini yang harus kita jaga dan terus berinovasi,"pungkasnya

Sebagai Informasi, peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari pelaku usaha jasa pariwisata, instansi terkait, UMKM, PHRI, ASITA, HPI, serta stakeholder lainnya di bidang pariwisata Maluku Utara yang berjumlah 60 orang. (*)

Edisi-Jumat-28-Agustus-2020-Pariwisata-Maluku-Utara.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES