Peristiwa Daerah

Yayasan Reog Ponorogo Adakan Diklat Pembarong

Jumat, 28 Agustus 2020 - 11:01 | 166.79k
Praktek membarong bagi pesert Diklat Pembarong yang diadakan Yayasan Reog Ponorogo. (Foto: Marhaban/TIMES Indonesia)
Praktek membarong bagi pesert Diklat Pembarong yang diadakan Yayasan Reog Ponorogo. (Foto: Marhaban/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Tidak kurang dari 119 pembarong muda dari  berbagai wilayah di Ponorogo sejak kemarin mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembarong yang diadakan Yayasan Reog Ponorogo di gedung kesenian Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (28/8/2020).

Kegiatan tersebut dilatarbelakangi  untuk pelestarian kesenian reog Ponorogo untuk generasi muda  sekaligus memberi wawasan tentang menari barongan agar bisa memiliki seni dalam menggerakkan dadak merak.

Advertisement

Yayasan Reog Ponorogo 2

"Membarong itu tidak sekedar kuat, tetapi juga harus ada olah seni dalam menggerakkan dadhak merak," ucap Shodiq Pristiwanto pemrakarsa sekaligus ketua panitia Pendidikan dan Pelatihan pembarong.

Menurut Shodiq,  ada 2 pemateri dalam pelatihan pembarong tersebut. "Ada 2 pemateri dalam pelatihan ini, satu pembarong yang menggunakan otot, dan satu pemateri yang mempunyai solah atau ukel serta gaya joget sebagai pembarong," paparnya.

Shodiq mengungkapkan, sebenarnya banyak peserta yang mendaftar untuk mengikuti Diklat Pembarong ini, "Bahkan dari luar kota seperti Surabaya, Malang, Lamongan, Pacitan, bahkan dari Metro Lampung pun ingin ikut Diklat Pembarong ini, namun karena status daerah-daerah tersebut zona pandemi Covid-19 yang cukup tinggi, saya tidak berani terima," ujarnya.

Yayasan Reog Ponorogo 3

Shodiq berharap, dengan Diklat pembarong  nantinya akan muncul pembarong-pembarong muda berkualitas dan bisa diandalkan.

Dari Pengamatan TIMES Indonesia peserta yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembarong sangat antusias. Peserta yang sebagian besar masih berusia muda tersebut juga puas dengan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan baik materi maupun prakteknya.

"Saya puas dengan materi yang diberikan oleh instruktur baik materi maupun prakteknya, jadi pembarong itu tidak sekedar mengigit barongan saja, tetapi juga harus ada solah gerak dan gaya tarinya," ujar Bagas (22 tahun), salah satu peserta diklat Pembaring yang digelar Yayasan Reog Ponorogo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES