Peserta BPJAMSOSTEK Banyuwangi Sambut Gembira Pencairan Perdana BSU

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Raut bahagian tergambar di wajah para pekerja peserta BPJAMSOSTEK di Kabupaten Banyuwangi. Mereka bersuka cita telah diajak menjadi saksi melalui virtual penyerahan Bantuan Subsidi Upah (BSU) perdana oleh pihak BPJAMSOSTEK Banyuwangi.
Seperti diketahui, pada Kamis (27/8/2020), Presiden RI, Joko Widodo, telah menerima para perwakilan pekerja di Istana Negara. Disitu secara simbolis diserahkan BSU gelombang pertama untuk 2,5 juta pekerja kategori Penerima Upah (PU).
Advertisement
Di Bumi Blambangan, kegiatan tersebut disaksikan secara virtual oleh jajaran BPJAMSOSTEK Banyuwangi. Turut diundang 4 perusahaan yang pekerjanya menjadi penerima BSU.
Keempat perusahaan itu yakni PT World Innovative Telecommunication (Oppo), PT Maju Jaya Sejahtera Plywood, PT Adhi Karya dan Rumah Sakit Bhakti Husada Krikilan. Hadir pula Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Banyuwangi, Alam Sudrajat.
"Dengan adanya BSU ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja di masa Pandemi Covid-19," ucap Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Banyuwangi, Iman Santoso Achwan, Sabtu (29/8/2020).
Dengan adanya BSU, dia juga mengimbau para pengusaha untuk bisa mengikutsertakan karyawan dalam kepesertaan BPJAMSOSTEK. Dan bagi perusahaan yang karyawanya telah masuk keanggotaan diharap untuk lebih tertib dalam administrasi dan pembayaran iuran.
Sementara itu, penyerahan BSU gelombang pertama kepada 2,5 juta pekerja yang dilakukan Presiden Jokowi, pada Kamis (27/8/2020), diterima secara simbolis oleh 20 orang perwakilan pekerja kategori Penerima Upah.
Disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Direktur Utama dan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Menteri BUMN dan Menteri Koordinator Perekonomian. Serta disaksikan secara live streaming oleh 495 perwakilan pekerja dari seluruh Indonesia.
Direktur Utama (Dirut) BPJAMSOSTEK, Agus Susanto menjelaskan, saat ini pemerintah telah mencairkan BSU kepada 2,5 juta pekerja. Sedang untuk total penerima BSU yang telah terverifikasi dan tervalidasi berjumlah 10,8 juta penerima.
"Gelombang berikutnya untuk transfer dana BSU akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya," katanya.
Demi optimalisasi program BSU, pihaknya juga terus mengimbau kepada perusahaan untuk segera menyerahkan data terkini para pekerja. Yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja. Untuk nomor rekening yang tidak valid, BPJAMSOSTEK pun langsung mengembalikan data pekerja kepada perusahaan tempat bekerja.
Tujuannya untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerja. Setelah ada pembenahan, BPJAMSOSTEK akan langsung melakukan validasi ulang. "Seperti kami sampaikan sebelumnya, agar BSU ini tepat sasaran, kami melakukan validasi berlapis sebanyak 3 tahap," ungkap Agus.
Sampai dengan Rabu (26/8/2020), total nomor rekening yang diterima BPJAMSOSTEK mencapai 13,8 juta. Dari jumlah tersebut data nomor rekening tervalidasi sebanyak 10,8 juta.
Ditegaskan, mengingat proses validasi yang cukup detail, BPJAMSOSTEK meminta kepada perusahaan untuk segera mengirimkan data karyawan. Baik untuk perusahaan yang belum mengirimkan maupun yang sedang melakukan konfirmasi ulang.
"Agar mengirimkan kepada kami paling lambat tanggal 31 Agustus 2020," katanya.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa BSU bertujuan untuk meningkatkan belanja rumah tangga para pekerja. Sebagai sebuah penghargaan, khususnya kepada pekerja dan perusahaan yang tertib dan rajin membayar iuran BPJAMSOSTEK setiap bulannya.
"Kita harapkan ini tahap awal 2,5 juta pekerja, dan sisanya sampai 15,7 juta selesai di bulan September mendatang," jelasnya.
Disebutkan, penyerahan secara simbolis BSU tahap pertama di Istana Negara dihadiri pekerja dari beragam profesi. Mulai dari pekerja honorer termasuk guru honorer dan petugas pemadam kebakaran honorer. Karyawan hotel, tenaga medis perawat, petugas kebersihan dan lainnya.
"Siapapun yang membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan secara aktif sampai bulan Juni, itu akan diberikan bantuan pekerja," terang Jokowi.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengatakan bahwa subsidi ini diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan daya beli pekerja atau buruh. Dan mendongkrak konsumsi, sehingga menimbulkan multiplier effect pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"BSU yang diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia ini menjadi salah satu nilai tambah untuk menjadi peserta BPJAMSOSTEK," ungkapnya sembari menambahkan jika upaya yang dilakukan pemerintah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat pekerja.
Kepada perusahaan, dia juga mengimbau agar selalu mendukung dan berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja, termasuk para peserta BPJAMSOSTEK Banyuwangi yang gembira menerima BSU perdana. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |