Peristiwa Daerah

Festival Makanan Tradisional Berbahan Dasar Ketela di Banyumas, Dorong UKM Bangkit

Selasa, 01 September 2020 - 15:37 | 64.82k
Erna Husein, ketua tim penggerak PKK Kabupaten Banyumas saat meninjau festival jajanan tradisional berbahan baku ketela di Lumbir. ( FOTO : Kusworo For TIMES Indonesia)
Erna Husein, ketua tim penggerak PKK Kabupaten Banyumas saat meninjau festival jajanan tradisional berbahan baku ketela di Lumbir. ( FOTO : Kusworo For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Kaum ibu di Kabupaten Banyumas, Jawa tengah mampu mengolah makanan menjadi menarik dan unik. Berbagai bentuk dan rasa dipamerkan dalam festival makanan tradisional berbahan dasar ketela yang digelar untuk mendorong usaha kecil menengah (UKM) untuk bangkit di tengah pandemi covid-19.

Festival olahan makanan tradisional dengan bahan dasar ketela ini digelar di lapangan Desa Lumbir Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas pada Selasa (1/09/2020) dan diikuti 25 pelaku UKM untuk memasyarakatkan makanan tradisional berbahan dasar ketela.

Advertisement

Menurut panitia, Warjo yang juga Kepala Desa Lumbir, penilaian antara lain kreasi cara penyajian keunikan bentuk makanan serta rasa. Dari 25 peserta yang menempati stand, mereka memamerkan berbagai bentuk makanan olahan ketela.

Mulai dari pembuatan oyek puding, pastel, wajik, oyek mendoan dari tepung oyek, nasi oyek serta jenis dan bentuk makanan lain yang dipamerkan. Makanan olahan ini menjadi menarik selain diberi bentuk dan warna, makanan ini juga menggunakan bumbu alami non kimia.

"Festival makanan olahan ini para pelaku UKM lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan aneka makanan berbahan lokal seperti ketela, serta tidak menggunakan bahan berbahaya. Sehingga makanan olahan ini dapat dikonsumsi dan diterima masyarakat sangat baik." katanya.

Ketua Penggerak PKK Kabupaten yang juga istri Bupati Banyumas Erna Husein menuturkan, festival makanan ini digelar memotivasi masyarakat dalam mengolah bahan makanan berbahan dasar ketela serta pemanis gula jawa yang sehat dan bergizi.

Selain itu pelaku ukm untuk bisa berinovasi serta mempertahankan rasa. dengan berbagai macam makanan olahan ini diharapkan tidak hanya sebagai camilan melainkan sebagai makanan yang bisa dikonsumsi sehari-hari.

"Semua stand yang ikut dalam festival di lapangan ini semua menghadirkan makanan berbahan dasar dari ketela atau singkong. Mereka membuat berbagai bentuk olahan makanan yang di pamerkan." terangnya.

Erna juga mengingatkan, dari sekian banyak makanan yang ikut dalam festival, kami masih menemukan kemasan masih tradisional dan warna makanan yang mencolok. "Kondisi itu, kami akan berkordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pendampingan sehingga untuk melangsungkan dan meningkatkan UKM."Katanya.

Pemenang dalam festival ini masing masing peserta mendapat uang pembinaan serta memberikan hadiah bagi juara olahan makanan tradisonal bentuk terunik dan rasa berbeda.

Festival makanan tradisional ini diharap mendorong UKM, khususnya di Kabupaten Banyumas, bangkit di tengah pandemi Covid-19 serta lebih berinovasi sehingga mkanan yang di produksi benar benar layak dan aman dikonsumsi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES