Pembangunan Gedung Baru DPRD Sleman Tonjolkan Muatan Lokal

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan ditengah merebaknya pandemi Covid-19 ini, maka pembangunan yang sudah direncanakan ataupun program strategis pemerintah harus tetap dijalankan dan dilakukan. Tentunya hal tersebut juga disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Penyataan orang nomer satu di Kabupaten Sleman ini terbukti. Saat ini proses pembangunan gedung baru DPRD Sleman tetap berlangsung.
Advertisement
Proyek kontruksi senilai Rp 91,85 miliar ini, dikerjakan dengan kontrak tahun jamak atau multiyear contract. Mengambil anggaran tahun 2019 dan 2020.
Sementara proses pembangunannya selama 13 bulan. Dimulai pada bulan Desember 2019, dilanjutkan di Januari 2020 tanpa ada lelang ulang.
Gedung ini dibangun di atas tanah seluas 10.000 m² dengan luas tapak bangunan 2.500 m². Sementara luas lantai keseluruhan bangunan 7.800 m² yang terdiri dari 3 lantai dan satu semi basement.
Ditemui di lokasi pembangunan gedung baru DPRD Sleman, Jumat (4/9/2020), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Gedung baru DPRD Sleman Sukarmin ST menyampaikan. Dalam pelaksanaannya proses pembangunan tersebut telah sesuai target.
"Saat ini telah mencapai 65 persen," ungkapnya.
Mudah mudahan, harap Karmin panggilan akrab Sukarmin. Komitmennya tiga bulan kedepan bisa selesai sesuai target. Untuk itu pelaksanaan pembangunan yang ditangani Kontraktor swasta asal Surabaya PT Ardi Tekindo Perkasa terus dilakukan siang malam.
"Saat ini dilakukan pekerjaan arsitekturan, sementara kalau malam terkait elektrikal yang dikerjakan," jelasnya lagi.
Karmin juga berharap tidak terkendala cuaca. "Semoga cuaca masih bersahabat, bulan Oktober/November nanti jangan terjadi hujan dengan curah tinggi. Mengingat saat itu akan banyak pekerjaan di halaman gedung ini. Sehingga target kami tetap terpenuhi" ujarnya.
Kembali dijelaskan, meski secara faktual kontrak pekerjaan akan berakhir 31 Desember 2020. Namun dalam mengawal proses pembangunan ini, dirinya berupaya agar akhir Nopember nanti bisa selesai 100 persen. Sehingga kalau ada kekurangan bisa ada waktu untuk menyempurnakan sampai masa kontraknya berakhir.
"Samping tulisan akan dipasang ornamen, berupa logo berbahan dasar kuningan. Sementara ada rooftop dibelakangnya. Posisinya di atap lantai 3, atau plat lantai 4. Spotnya bagus, dan space ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang positif nantinya, " jelas Karmin sambil menunjuk ke arah bangunan.
Karmin juga mengaku puas terhadap kualitas bangunan.
"Kualitas kerjaannya bagus, Tim dari UGM saat kunjungan bulan April-Mei lalu juga mengapresiasi hasil pekerjaan ini," jelasnya lagi.
Menurut Karmin, secara garis besar. Saat ini tinggal finishing arsitekturan, mekanikal elektrilal dan lanscape.
Selain Ruang Sidang Paripurna berkapasitas 200 orang, Gedung ini, terang Karmin, juga memiliki fasilitas ruangan komplit, sesuai kelengkapan Dewan. Terbagi dalam dua zona, bagian depan untuk pimpinan dan beberapa sekretariat. Sementara bagian protokol dan publikasi serta ruangan Dewan ada di bagian belakang. Namun kedua zona ini saling berhubungan.
Dengan menonjolkan muatan lokal ciri khas Sleman, gedung DPRD akan memiliki atap berbentuk joglo dan ornamen pagarnya bermotifkan Parijoto.
Dengan kapasitas parkir meliputi, basement bisa menampung 50 mobil sesuai jumlah Dewan. Sedangkan mobil tamu bisa di parkir di sisi kanan - kiri bangunan berdaya tampung 60 mobil. Serta halaman belakang gedung DPRD Sleman muat untuk parkir 100 an mobil. Sementara pada halaman depan, akan dibangun taman sebagai area publik seperti halnya di Surabaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |