Peristiwa Daerah

Tari Gambyong dan Buceng Encek Menu Wajib Bersih Desa Sogaten Madiun

Jumat, 18 September 2020 - 21:58 | 127.93k
Rangkaian prosesi bersih desa di Dusun Padas, Kelurahan Sogaten, Kota Madiun (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Rangkaian prosesi bersih desa di Dusun Padas, Kelurahan Sogaten, Kota Madiun (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUNTari Gambyong dan buceng (tumpeng) encek serta jajan pasar menjadi bagian prosesi bersih desa yang digelar warga Dusun Padas Klumpit Tambakbayan, Kelurahan Sogaten, Kota Madiun, Jawa Timur..

Tradisi ratusan tahun tersebut tetap dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement

Rangkaian prosesi bersih desa dipusatkan di punden makam Nyai Ageng Sulastri yang dipercaya sebagai cikal bakal pendiri Dusun Padas. Tradisi yang digelar setiap bulan Muharram atau Sura tersebut masih dipegang teguh warga di sekitar punden.

Rangkaian-prosesi-bersih-2.jpg

"Bersih desa sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada tokoh pendiri dusun ini," ujar Tulus, sesepuh sekaligus  juru kunci punden Nyai Ageng Sulastri, Jumat (18/9/2020).

Menurut Mbah Tulus, sapaan akrabnya, Setiap bersih desa, warga Dusun Padas berbondong-bondong membawa hantaran yang terbuat dari bambu dan pelepah pisang atau biasa disebut encek. Hantaran berisi nasi tumpeng dan ayam panggang. Serta aneka jajan pasar dan pisang.

"Warga sukarela membawa makanan ke sini. Setelah doa bersama makanan dibagikan lagi ke warga. Meskipun situasi seperti ini (pandemi) warga di sini ingin bersih desa tetap diselenggarakan," ungkap

Bagian dari prosesi yang tidak boleh terlewat adalah tabur bunga dan pertunjukan tari gambyong. Sebelum pandemi, hiburan kesenian tradisional berlangsung siang hingga petang hari. Tahun ini, tari gambyong hanya ditampilkan sebagai pembuka acara saja.

Rangkaian-prosesi-bersih-3.jpg

"Karena pandemi acara tidak bisa semeriah sebelumnya," ujar Sukat Lurah Sogaten.

Sukat mengungkapkan, tradisi bersih desa selama pandemi masih diizinkan. Namun, warga harus mematuhi protokol kesehatan. Acara juga dikemas sederhana karena dibiayai secara swadaya.

"Sebelumnya ada anggaran subsidi untuk bersih desa. Tahun ini tidak ada karena anggaran digunakan untuk penanggulangan Covid-19," jelasnya.

Meskipun warga yang datang tidak sebanyak tahun sebelumnya, panitia tetap memberlakukan protokol kesehatan. Sebelum masuk areal punden, tim pendekar waras memeriksa suhu tubuh dan menyemprotkan handsanitizer.

Warga Dusun Padas, Kelurahan Sogaten, Kota Madiun yang menghadiri bersih desa juga  diwajibkan memakai masker saat acara doa bersama di area punden Nyai Ageng Sulastri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES