Peristiwa Daerah

Kembangkan Ekowisata, Disbudpar Kota Semarang Poles Hutan Wisata Tinjomoyo

Selasa, 22 September 2020 - 18:35 | 60.99k
Jalur tracking yang dibangun di Hutan Wisata Tinjomoyo oleh Disbudpar Kota Semarang. (Foto: Humas Disbudpar for Times Indonesia)
Jalur tracking yang dibangun di Hutan Wisata Tinjomoyo oleh Disbudpar Kota Semarang. (Foto: Humas Disbudpar for Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang (Disbudpar Kota Semarang)  guna mengengembangkan destinasi wisata di Kota Semarang. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memoles kawasan Ekowisata, yakni Hutan Wisata Tinjomoyo

Sebagaimana penuturan Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari mengatakan bahwa  kawasan seluas 56 hektar tersebut tengah dibangun sarana dan prasarana untuk menunjang pariwisata.

Advertisement

Anggaran sebesar Rp 3,2 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) digelontorkan untuk membangun jalur tracking sepanjang dua kilometer dengan disertai fasilitas pendukung. 

Upaya ini dilakukan untuk menarik pengunjung berwisata ke ekowisata yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang tersebut. Dia menyebutkan, ada beberapa segmen yang akan dikembangkan di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo,  antara lain gentangan burung, panahan, camping, jalur tracking, dan jalur sepeda.

"Kami bangun jalur tracking. Nanti ada penanda arah, pedestrian, toilet, shelter, beserta pos-posnya. Ada tempat-tempat selfie juga. Mudah-mudahan tahun ini selesai," kata Iin, sapaan akrabnya, Selasa  (22/9/2020).

Iin menambahkan jika tahun ini memang diutamakan membangun jalur trackingnya. Sementara tahun depan, DPU akan membangun jembatan kaca untuk mempercantik kawasan tersebut.

Kasi Destinasi Pariwisata, Karis, menambahkan onsep wisata di Hutan Wisata Tinjomoyo lebih menekankan terhadap ekowisata. Pihaknya telah memberikan pelatihan bagi pemandu ekowisata dan para pelaku kuliner Hutan Wisata Tinjomoyo.

Diharapkan, kedepan kawasan wisata ini bisa lebih ramai. Tentu, hal ini berdampak pada perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, guna turut membangun ruang ekonomi yang lebih luas, Pasar Semarangan yang sempat eksis beberapa tahun lalu juga akan kembali dihidupkan dengan konsep yang berbeda.

"Kami sudah berikan pelatihan kepada pemandu ekowisata. Pelaku kuliner juga sedang kami beri pelatihan. Nanti kulinernya lebih menggali kuliner khas Tinjomoyo. Jadi, ini bukan Pasar Semarangan lagi tapi kuliner Tinjomoyo soalnya tidak ada etnis lain," ucap Kasi Destinasi Pariwisata Disbudpar Kota Semarang tentang pengembangan Hutan Wisata Tinjomoyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES