Peringati HUT ke-54, Yonif Raider 408/Suhbrastha Berbagi dengan Anak Yatim

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha memperingati HUT ke-54 dengan melakukan bakti sosial di Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Sragen.
Baksos selain diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Batalyon tepatnya 10 Oktober mendatang, juga merupakan kegiatan rutin setiap triwulan.
Advertisement
Bantuan diserahkan langsung oleh Danyonif Raider 408/Suhbrastha Sragen Letkol Infantri Yefta Sangkakala kepada Ketua Ponpes Muhammadiyah, Mungin Arifin.
"Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha melaksanakan bakti sosial di triwulan ketiga 2020. Kebetulan baksos juga dalam rangka menyambut kegiatan HUT batalyon yang nanti pelaksanaannya 10 Oktober 2020," kata Yefta, Selasa (29/9/2020).
Baksos yang disalurkan berupa sembako yaitu beras, minyak goreng, telur. Batalyon Infanteri 408 juga memberikan puluhan sepatu yang bisa digunakan oleh para santri di ponpes tersebut.
Yefta menambahkan, pihaknya sengaja tidak melakukan baksos tepat di HUT Batalyon 10 Oktober mendatang karena jajarannya akan sibuk latihan dan mempersiapkan kegiatan lain jelang HUT.
"Tahun ini HUT ada rangkaian kegiatan kita juga akan melakukan ziarah. Kegiatan kita lakukan di awal pelaksanaannya kenapa? Karena kita menjelang HUT penuh dengan kegiatan latihan," jelasnya.
"Jadi mau tidak mau kita ajukan lebih awal. Kita cari waktu kosong, kebetulan hari ini kosong kita manfaatkan momen untuk bisa berbakti kepada panti asuhan sekitar satuan kita," tambahnya.
Tidak berhenti di Sragen saja, Yefta melanjutkan, pihaknya akan melakukan baksos tahap empat. Namun tak lagi Kabupaten Sragen yang menjadi sasaran melainkan Kabupaten Boyolali.
Sementara itu, Ketua Ponpes Muhammadiyah, Mungin Arifin mengucapkan banyak terima kasih kepada Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha atas bantuan yang diberikan kepada pihaknya.
Mungin menjelaskan di ponpes tersebut terdapat 90 anak. Di mana 30 merupakan santri laki-laki dan 60 sisanya perempuan.
Namun karena adanya pandemi, sebagian besar anak-anak telah dipulangkan di wilayah Sragen. Namun santri yang rumahnya jauh atau di luar kota masih berada di Ponpes.
Santri yang berada di ponpes tersebut merupakan siswa-siswi SMP sampai dengan SLTA. Mungin menambahkan siswa-siswi berprestasi lulus SLTA banyak yang dikuliahkan di Solo oleh para donatur maupun pihak ponpes.
"Beberapa yang berprestasi ada yang dikuliahkan di Solo, kerja juga banyak. Pemilik rumah makan biasanya datang ke sini dan meminta anak-anak jadi karyawan," tuturnya saat kunjungan perwakilan Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |