Petani di Pagaralam Pilih Pergeseran Tanam Akibat Kemarau

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Petani memilih menanam sayur di sejumlah areal tanam di wilayah Kota Pagaralam akibat dilanda kemarau beberapa bulan terakhir.
Hal ini dikarenakan faktor cuaca hujan yang jarang turun. Semisal di kawasan Jalan Asin, Kecamatan Pagalam Utara lahan padi sawah digarap menjadi tanaman sayuran. Kondisi ini diakui Kepala Dinas Pertanian, Gunsono Mekson SE MM melalui Kabid Tanaman Pangan, Sulhadi SP. Kamis (1/10)
Advertisement
"Memang curah hujan jarang terjadi. Dampaknya petani mau tak mau menunda pangan. Sehingga, terjadi pergeseran tanam padi pada musim tanam Okmar (Oktober-Maret) tahun ini. Kondisi ini, dibeberapa wilayah yang seharusnya tanam dua kali menjadi satu kali," ujarnya.
Contohnya beberapa lahan padi di kawasan Kecamatan Dempo Selatan dan Dempo Tengah serta kecamatan lainnnya. "Namun kita prediksikan akhir Oktober atau awal November nanti mudah-mudahan petani mulai melakukan tanam," ujar Sulhadi.
Kendati demikian, Sulhadi belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai produksi panen ditahun ini, apakah akan merosot akibat dampak kemarau. Yang jelas, pihaknya akan terus melakukan upaya agar produktifitas panen padi di Kota Pagaralam bisa mencapai target.
Sementara untuk diketahui, pengalaman tahun 2019 lalu, produksi panen padi sedikit mengalami penurunan. Hal ini terjadi akibat adanya kemarau panjang terjadi di wilayah Pagaralam.
Mengenai target komoditas padi tahun 2020, dibeberkan Sulhadi, diharapkan mampu terdongkrak diangka 50.280 ton GKG (Gabah Kering Giling). Jumlah ini dengan target luas panen mencapai 9.579 ha.
Sedangkan realisasi panen padi di Pagaralam hingga saat ini baru mencapai 27.591,84 ton GKG hasil ini dari luas panen sekitar 5.330 ha.
"Jika dilihat dari target produksi komoditas padi, angkanya baru menyentuh sedikit lebih separuh dari target. Untuk angka total masih menunggu sisa tiga bulan lagi, karena sebagian petani (Kota Pagaralam) masih menunggu panen dan tanam hingga penghujung tahun ini," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |