Monumen Kresek Madiun Saksi Kekejaman PKI, Bupati Madiun: Sejarah Jangan Diotak-Atik

TIMESINDONESIA, MADIUN – Monumen korban keganasan PKI 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun atau dikenal dengan Monumen Kresek. Monumen ini setiap tahun menjadi lokasi upacara Hari Kesaktian Pancasila. Di masa pandemi Covid-19, upacara tetap dilaksanakan dan dipimpin Bupati Madiun H. Ahmad Dawami.
Menyesuaikan situasi dan kondisi pandemi, upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020 dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat.
Advertisement
Bersama Wakil Bupati H. Hari Wuryanto dan anggota forpimda, Bupati Madiun melihat relief sejarah peristiwa pemberontakan PKI 1948 dan penumpasan oleh Pasukan Siliwangi. Selain relief sejarah, di Monumen Kresek juga terdapat patung dan daftar nama korban kekejaman PKI.
"Sejumlah tokoh agama menjadi korban dan banyak warga Madiun yang gugur saat berjuang menumpas PKI. Gembong pemberontakan PKI bukan orang Madiun. Sejarah ini jangan diotak-atik," ujar Bupati Madiun H. Ahmad Dawami.
Relief sejarah di Monumen Kresek akan menjadi pengingat agar generasi saat ini tetap waspada dan menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI. Serta mewarisi semangat juang generasi pendahulu yang rela berkorban untuk bangsa ini.
"Dulu pendahulu kita mengorbankan nyawa dan berjuang menumpas PKI. Kini saat pandemi Covid-19 mengancam negara kita, generasi muda dituntut untuk berjuang mengalahkan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan," tegas Bupati Madiun usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |