Hari Kesaktian Pancasila, Ditemukan Gambar Mirip Palu Arit di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Gambar mirip palu arit ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur, bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, pada Kamis (1/10/2020).
Gambar yang mirip dengan simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) itu ditemukan di sebuah tembok pabrik tua yang berada di pinggir jalan raya di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Atau tepat di depan gapura masuk ke perumahan Puri Intan Regency.
Advertisement
Selain mirip simbol PKI, di samping kiri dan kanan gambar berwarna hitam tersebut juga terdapat keterangan sebuah kalimat yang berbunyi 'PKI Muncul Sikat Habis'.
Rupanya, bukan hanya di satu tempat saja simbol partai terlarang itu ada. Tak jauh dari lokasi gambar pertama, kurang lebih berjarak 10 meter, ada gambar serupa dan tulisan yang lagi-lagi sangat mirip dengan tulisan awal. Namun kondisinya sudah agak kabur.
Pada gambar palu arit yang kedua terlihat sudah dicorat-coret, sehingga gambarnya tidak begitu jelas. Untuk tulisan yang nampak hanya kata 'Muncul', sedangkan tulisan 'PKI' maupun 'Sikat Habis' sudah tidak ada.
Belum diketahui siapa yang menggambar logo partai terlarang itu. Namun yang pasti, menurut keterangan warga gambar itu sudah ada sejak lama.
"Itu sudah ada lama mas, setengah tahun lebih kayaknya. Dulu gambarnya jelas, sekarang sudah agak kabur," ungkap Dwi, salah satu warga disekitar lokasi.
Jika dilihat dari narasi dalam kalimat tersebut, menurut Dwi merupakan kalimat pernyataan sekaligus ajakan untuk memberantas PKI.
"Disitu kan jelas tertulis 'PKI Muncul Sikat Habis'. Kemungkinan, artinya adalah warga sudah resah dengan isu PKI. Maka ketika PKI muncul, harus diberangus hingga tidak ada sama sekali di Indonesia," ujar Dwi.
PKI merupakan partai terlarang di Indonesia yang tidak boleh ada keberadaannya. Sebelum peringatan Hari Kesaktian Pancasila, sehari sebelumnya yakni pada 30 September diperingati sebagai hari untuk mengenang Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Pada hari tersebut ada tujuh orang perwira TNI Angkatan Darat yang gugur. Tujuh perwira tersebut yakni Jenderal TNI Achmad Yani, Letjen S Parman, Letjen R Suprapto, , Letjen MT Haryono, Letjen DI Panjaitan, Mayjen Soetojo Siswomihardjo, dan Kapten Pierre Andries Tendean.
Ketujuh jenderal tersebut dibunuh dan dibuang ke dalam sebuah lubang yang ada di kawasan Jakarta Timur. Kini, tempat ditemukannya ketujuh pahlawan tersebut telah menjadi bagian dari Monumen Pancasila Sakti, tempat untuk mengenang peristiwa kelam itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |