Peristiwa Daerah

Permadani Lamongan Wisuda Puluhan Panatacara dan Pamedhar Sabdha

Senin, 05 Oktober 2020 - 11:21 | 96.22k
DPD Permadani Lamongan mewisuda 40 siswa yang telah lulus kursus panatacara dan pamedhar sabda. (FOTO: Permadani Lamongan for TIMES Indonesia)
DPD Permadani Lamongan mewisuda 40 siswa yang telah lulus kursus panatacara dan pamedhar sabda. (FOTO: Permadani Lamongan for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional (Permadani) Lamongan, Jawa Timur telah melahirkan Panatacara (MC) dan Pamedhar Sabdha (Juru Pidato) baru.

Total sebanyak 40 orang Panatacara dan Pamedhar Sabda telah dinyatakan lulus dan diwisuda, usai mengikuti pawiyatan (kursus) panatacara dan pamedhar sabda.

Advertisement

Ketua DPD Permadani Kabupaten Lamongan, Sutedjo mengatakan, Pawiyatan Panatacara dan Pamedhar Sabda merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Permadani Kabupaten Lamongan untuk melestarikan budaya Jawa.

"Wisuda tahun 2020 ini adalah angkatan ke - 11. Jumlah siswa yang diwisuda sebanyak 40 orang," kata Sutedjo, Senin (5/10/2020).

Sutedjo menyebutkan, dengan tambahan 40 siswa yang baru saja diwisuda tersebut, maka total alumni Pawiyatan Permadani Lamongan adalah 371 orang.

"Pawiyatan Panatacara dan Pamedhar Sabda ini seharusnya selesai dan dapat diwisuda sejak bulan April lalu, namun karena dampak pandemi covid-19 akhirnya baru bisa dilaksanakan," tuturnya.

Kontribusi Permadani Lamongan dalam melahirkan generasi penerus budaya Jawa tersebut mendapat apresiasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan.

Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan, Mifta Alamuddin berharap Permadani Lamongan mampu menjadi motor penggerak pelestarian kebudayaan di Kabupaten Lamongan.

"Terlebih karena panatacara lulusan Permadani ini rata-rata akan banyak berkecimpung di acara-acara tradisi mantenan di Lamongan," kata Alamuddin.

Alamuddin juga berharap dengan banyaknya panatacara lulusan Permadani Lamongan, tradisi Pengantin Bekasri yang menjadi tradisi mantenan khas Lamongan dapat kembali dihidupkan. "Pemerintah Kabupaten Lamongan akan berkomitmen untuk itu secara bersama-sama digerakkan mulai tahun depan," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES