Kerajaan Kanjuruhan Terhubung dengan Kerajaan Besar di Tanah Jawa

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejarah berdirinya Kabupaten Malang tak lepas dengan kerajaan-kerajaan besar di tanah Jawa, bahkan Nusantara di era masa lalu. Dalam menelusuri Hari Jadi Kabupaten Malang, tentu tidak bisa melepaskan perananan Kerajaan Kanjuruhan yang berdiri di wilayah Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini menunjukkan kebesaraanya dengan menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain.
Ini terlihat dari dari prasasti-prasati kuno seperti prasasti Dinoyo, prasasti Bangliwan yang terus bertautan dengan prasasti-prasasti lainnya, termasuk dengan prasasti Sugih Manek yang diketemukan di Singosari, yang berada di wilayah Utara Kabupaten Malang.
Advertisement
Kumpulan tulisan Besar Edy Santoso menyebutkan, tahun 915 M, prasasti Sugih Manek menyebutkan ada pemberian anugerah dari Sri Maharaja Sri Daksa kepada Rakai Kanuruhan untuk menjadikan desa di daerah Limus dan Tampuran sebagai daerah perdikan untuk bangunan suci di Sugih Manek.
Prasasti Sugih Manek ditulis di atas batu berukuran tinggi 94 cm, lebar 72 cm dan tebal 18 cm, bertuliskan 30 baris di depan dan 31 baris di belakang dan ditemukan di wilayah Singosari.
Kini prasasti ini disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris D.87. Prasasti ini berangka tahun 837 Saka atau 13 September 915 M.
Kisah-kisah yang terungkap dalam prasasti-prasati itu saling bertautan satu sama lain sejak jaman kuno. Namun tautan itu ada pula yang tidak jelas karena sebagian prasasti mengalami aus atau rusak sehingga sulit terbaca.
Namun gambaran tentang kebesaran Malang dari prasasti itu, sejak abad ke VIII di jaman kerajaan Kanjuruhan hingga Singosari telah membuktikan bahwa bahwa Malang menjadi tempat strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan itu.
Raja kerajaan Doho, Kediri, Joyoboyo, ketika kerajaannya kuat pernah memperluasnya ke seluruh Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di Singosari.
Mpu Sindok, seperti pada prasasti Turyan, ketika terjadi bencana, dan keraton Medang Kamulan lama di Jawa Tengah bubar, juga pindah bersama pengikutnya menempuh perjalanan jauh dan memilih Malang sebagai awal kerajaannya untuk meneruskan kekuasaan Mataram.
Prasasti Turyan ditemukan di desa Tanggung, Turen, Kabupaten Malang. Di dalam prasasti itulah ditulis bahwa ibukota pertama dari Medang Kamulan yang baru pada jaman Mpu Sindok adalah Tamwlang yang kemudian menjadi Malang.
Sebelum Mpu Sindok menjabat Maharaja di Malang, ia sudah bergelar Rakryan Mapatih i Hino pu Sindok yang berkedudukan di Malang.
Para ahli sejarah menyakini, Kerajaan Kanjuruhan dengan segala pengaruhnya dan perkembangannya sebagai kerajaan penting di Jawa Timur telah menjadi cikal bakal Malang saat ini. Adapun Kabupaten Malang, pada 28 November 2020 ini akan merayakan Hari Jadi Kabupaten Malang ke 1260 tahun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |