Peristiwa Daerah

Lewat Pergelaran Virtual, Mahasiswa Jawa Barat di Yogyakarta Peringati HUT Asrama Kujang ke-68

Senin, 02 November 2020 - 14:37 | 86.57k
Suasana Pagelaran pagelaran West Java Performing Art's (WJPA) 2020 (FOTO: IKPM Jawa Barat)
Suasana Pagelaran pagelaran West Java Performing Art's (WJPA) 2020 (FOTO: IKPM Jawa Barat)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Dalam rangka memperingati 68 tahun Asrama Kujang, mahasiswa asal Jawa Barat yang menempuh pendidikan di Yogyakarta menyelenggarakan pagelaran "West Java Performing Art's (WJPA) 2020: Kidung Pangdunga Kujang Makalangan."

Pagelaran ini juga disaturagakan dengan 92 Tahun Sumpah Pemuda, 48 Tahun IKPM Jawa Barat-Yogyakarta, dan 26 Tahun Sanggar Seni Kujang IKPM Jawa Barat - Yogyakarta.

Advertisement

Ketua LSO Asrama Kujang periode 2018-2020, Dani Fahmi mengatakan peringatan hari jadi asrama pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Yang biasanya diperingati dengan acara open house, sekarang diganti dengan pagelaran virtua," kata Dani kepada TIMES Indonesia di Yogyakarta, Senin (2/11/20).

Dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini, lanjut Dani, tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan yang mengumpulkan masa banyak seperti pada tahun-tahun sebelumnya,

“Maka dari itu kami dari pengurus LSO Asrama Kujang bekerjasama dengan LSO Sanggar Seni Kujang mengadakan pagelaran seni virtual,” ujarnya.

Menurut Dani pagelaran tersebut diadakan sebagai simbol dari keharmonisan dan obat rindu bagi warga Jawa Barat yang berada di Yogyakarta, yang pada tahun ini tidak bisa pulang kampung karena adanya pandemi Covid-19.

"Pagelaran ini bertema Riksa Raksa Budaya, yang artinya menjaga dan memelihara budaya. Tentunya kita sebagai generasi muda sudah seharusnya menjaga apa yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita,” terang Dani.

Ketua LSO Sanggar Seni Kujang, Dika Dzikriawan, menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini kita harus senantiasa optimis untuk menjaga, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai kearifan local.

“Kami berharap lewat pagelaran ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi milenial untuk terus berkarya dan berinovasi dalam berbagai situasi maupun kondisi," ujar Dika.

Beberapa kesenian tradisi Jawa Barat dengan repertoar yang menggambarkan Jawa Barat secara keseluruhan. Seperti, gamelan degung dengan repertoar "Kidung Panyinglar", sebagai respon terhadap keadaan dunia saat ini.

Berlanjut dengan "Lembur Kuring" sebagai pengingat akan tanah kelahiran. Kemudian repertoar "Hariring Bandung"  sebagai representasi dari Jawa Barat bagian Sunda Priangan.  Kemudian persembahan dari Unit Tari dengan repertoar "Tari Makalangan" sebagai representasi spirit generasi milenial Jawa Barat untuk terus berkarya.

Lalu "Tari Blantek" sebagai representasi dari Jawa Barat dengan kultur Betawi. Dilanjut dengan persembahan dari Unit Angklung dengan repertoar "Sintren" sebagai representasi dari Jawa Barat bagian utara/kaleran. Lantas repertoar "Garda Juang" sebagai bentuk penghormatan kepada para garda terdepan penanganan Covid-19".

Sebagai Kota Pelajar, di Yogyakarta ada asrama-asrama daerah yang diperuntukan bagi pelajar dan mahasiswa, salah satunya adalah Asrama Kujang (Jawa Barat). Asrama yang terletak di Jalan Pengok Kidul Yogyakarta tersebut didirikan pada tahun 1952 dan  diberi nama Asrama Kujang.

Asrama tersebut selain untuk mahasiswa dan pertemuan warga Jabar, juga dapat digunakan sebagai anjungan. Warga Jabar dapat menggelar berbagai aktivitas budaya Sunda di tempat tersebut.

Asrama Kujang yang dulu dibeli dari patungan dana mahasiswa ini pada 2005 lalu sempat runtuh karena digoyang gempa besar. Pemprov Jabar membantu pembangunan gedung asrama dari awal pada 2012.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES