Peristiwa Daerah Hari Jadi Kabupaten Malang

Ki Ageng Gribig Babat Hutan untuk Pemukiman, Namanya Malang

Kamis, 05 November 2020 - 07:48 | 372.24k
Pintu masuk makam Ki Ageng Gribig di Kedungkandang, Kota Malang. (foto: alimmustofa)
Pintu masuk makam Ki Ageng Gribig di Kedungkandang, Kota Malang. (foto: alimmustofa)
FOKUS

Hari Jadi Kabupaten Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Makam Ki Gareng Gribig di Kedungkandang, Kota Malang, mungkin adalah kompleks makam teristimewa di antara makam yang ada di Malang. Karena di situlah berkumpulnya makam-makam sejumlah para mantan Bupati Malang di samping makam Ki Ageng Gribig sendiri.

Makam Ki Ageng Gribig ini selalu ramai dikunjungi peziarah yang tidak semuanya beragama Islam. Bahkan peziarah non muslim  sering nyekar di sana.

Advertisement

Itulah sebabnya makam Ki Ageng Gribig ini disebut makam nasional. Makam yang terkenal dengan keberaneka ragam peziarah.

Ada tiga bangunan besar dan beberapa bangunan kecil di kompleks pekuburan itu. Bangunan terbesar terletak di bagian tengah. Yakni tempat disemayamkannya Bupati Malang pertama, R.A.A Notodiningrat, bersama 17 makam para kerabat terdekat dan 8 kerabat jauh yang berada di terasnya.

Bangunan kedua yang agak kecil adalah makam Bupati Malang kedua yaitu R.A.A Notodiningrat II dengan 26 makam kerabat dekat dan 6 kerabat jauh.

Di teras bangunan besar itu ada makam Mas Ajoe Aminah, istri dari Raden Probolinggo. Sedangkan bangunan besar ketiga yang terletak di bagian paling belakang ialah makam Ki Ageng Gribig bersama istrinya.

Makam Bupati Malang ketiga tidak berada dalam bangunan besar yang tertutup, tetapi di buatkan bangunan kecil terbuka dan ditutup dengan kelambu.

Tertulis jelas di batu nisan yang terbuat dari marmer; R. Toemenggoeng Ario Notodiningrat wafat 8 juli 1898. Makam ini walaupun berada di luar bangunan gedung tetap terawat rapi dan bersih. Nisan dan payungnya ditutup dengan kain berwarna kuning tua.

Di seberang makam Bupati Malang ketiga, terdapat makam Bupati Bondowoso, RTA Notodiningrat yang wafat tengah malam 13 oktober 1934. Sedangkan jauh di depan, di dekat jalan masuk terdapat makam Bupati Surabaya, R. Soekarso yang menjabat pada tahun 1958-1968. Tertulis jelas di batu nisan terlahir pada 11 desember 1908 dan wafat 7 desember 1986.

1260-Tahun-kabupaten-Malang.jpg

Komplek makam ini juga selalu menjadi tempat untuk bertabarruk karena selalu didatangi para  Bupati Malang terpilih atau yang sedang mencalonkan diri untuk menjadi Bupati Malang.

Para mendiang yang diistirahatkan di kompleks ini diyakini sebagai pembabat alas Malang dan cikal bakal tentang sejarah Kota Malang.

Ki Ageng Gribig, diyakini sebagai adik kandung Sunan Giri, salah seorang wali songo yang dimakamkan di Kota Gresik. Menurut sumber lain, Ki Ageng Gribig juga cicit dari Raja Majapahit, Brawijaya.

Ayahnya bernama Pangeran Kedawung, salah seorang keturunan Lembu Niroto, pemilik panembahan Bromo yang juga putra ketiga Raja Brawijaya XI pada tahun 1466-1478.  Konon, Ki Ageng Gribig ini adalah salah satu murid kesayangan dari Sunan Kalijaga.

Pemilik nama asli Syekh Abdurrohman (Syekh Maghribi) ini sangat terkenal dan disegani oleh masyarakat di wilayah Malang, disekitar tahun 1650-an. Ketika sudah meninggal duniapun, makamnya begitu dihormati dan dikeramatkan, termasuk oleh para penguasa waktu itu.

Ki Ageng Gribig juga seorang penyebar agama Islam pertama di Malang Raya. Konon, beliau sangat suka berkelana ke tempat-tempat jauh untuk menimba ilmu dan memperkuat iman.

Pada suatu ketika, Ki Ageng Gribig tiba di sebuah tempat berupa hutan yang sangat lebat. Karena merasa cocok dengan tempat tersebut, maka Ki Ageng Gribig membabatnya dan menjadikan tempat itu sebagai pemukiman. Sejak itulah tempat tersebut dihuni orang dan dikenal dengan nama "Malang".

Nama “Malang” sendiri diberikan oleh Ki Ageng Gribig berdasarkan kenyataan adanya Gunung Buring dan deretan pegunungan yang melintang di kiri dan kanannya. (*)

Ekoran-5-11-2020-Hari-Jadi-Kabupaten-Malang-Ki-Ageng-Gribig-Babat-Hutan-untuk-Pemukiman.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES