Mengenal Sosok Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bagi Joko Supriyanto, menjadi Kepala Pelaksana BPBD Sleman (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman) bukanlah perkara yang mudah.
Butuh tenaga dan pikiran yang ekstra. Apalagi, saat ini Kabupaten Sleman harus meningkatkan kewaspadaan berkaitan dengan peningkatan status Gunung Merapi yang semula waspada menjadi siaga.
Advertisement
Sejak 5 November lalu, Bupati Sleman Sri Purnomo menunjuk Joko sebagai Komandan Tanggap Darurat Bencana Merapi 2020. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Sleman No 76/Kep.KDH /A/2020tertanggal 5 Nopember 2020. Surat itu sekaligus menetapkan status tanggap darurat bencana Gunung Merapi yang dimulai pada 5 November 2020 hingga 30 November 2020.
“Karena ditunjuk pimpinan, maka saya ya harus siap. Siap meluangkan waktu dan tenaga lebih banyak lagi untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik mungkin,” kata Joko kepada TIMES Indonesia, Minggu (8/11/2020).
Bagi Joko, kegiatan luar ruang atau outdoor tidak asing lagi. Maklum, sejak remaja dirinya memang sudah terbiasa menyisir hutan belantara yang penuh tantangan. Maka, wajar saja ketika Bupati Sleman Sri Purnomo mengamanatkan tugas sebagai Komandan Tanggap Darurat Bencana Merapi 2020 dirinya menyatakan siap.
“Kuncinya sekarang menjaga kesiapan fisik dan mental. Saya siap on call 24 jam untuk menjalankan tugas ini,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Plt Asekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sleman ini.
Setelah menerima tugas baru tersebut, Joko langsung tancap gas. Ia mengumpulkan para pegawainya dan komandan relawan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terkait dengan peningkatan status gunung teraktif di dunia tersebut.
Ia mengingatkan BPBD Sleman memiliki tugas dan fungsi kebencanaan. Nah, dalam menjalankan tugas tersebut kebijakan yang diambil harus tepat sasaran terutama tentang perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana; pelaksanaan tugas bidang penanggulangan bencana; pembinaan dan pengembangan penanggulangan bencana; pengoordinasian, pengomandoan, pengendalian, dan fasilitasi penanggulangan bencana.
“Saya tak bisa kerja sendiri. Karena itu, butuh partisipasi dan kolaborasi dari instansi lain dalam menghadapi kebencanaan terutama terkait dengan peningkatan status Gunung Merapi ini,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |