Warga Lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Mulai Diungsikan

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Ratusan warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman sudah mulai diungsikan. Langkah ini terpaksa diambil Pemkab Sleman karena tak ingin warganya menjadi korban bila suatu ketika gunung teraktif di dunia itu mengeluarkan awan panas atau meletus.
“Sejak Jumat (7/11/2020) lalu, sebagian warga sudah kami ungsikan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Drs Joko Supriyono M. Si kepada TIMES Indonesia, Minggu (8/11/2020).
Advertisement
Warga yang diungsikan ada sebanyak 133 orang. Mereka adalah warga Dusun Kalitengah Lor. Mereka diungsikan di barak pengungsian yang terletak di Komplek Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Lokasi barak ini sekitar 8 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Mereka yang diungsikan adalah kelompok rentan terdiri dari 30 orang lansia, 95 balita, 3 ibu hamil, dan 5 orang difabel.
Dalam proses evakuasi warga tersebut, BPBD Pemkab Sleman dibantu sejumlah instansi seperti Polri, TNI, Tagana, dan sejumlah relawan.
“Tentu warga yang mengungsi nanti jumlahnya akan terus bertambah bila kondisi Gunung Merapi terus naik. Tapi, ya semoga saja tidak,” terang Joko.
Dari pantauan TIMES Indonesia, Pemkab Sleman telah menyiapkan barak dengan layak. Berbeda dengan tempat pengungsian tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, lokasi pengungsian ditata dengan rapi dan diberi skat. Hal ini untuk menghindari kontak langsung antar pengungsi mengingat saat ini masih situasinya dalam pandemi Covid-19.
Setiap bilik juga diberi label nomor. Hal ini untuk memudahkan pendistribusian bantuan makanan, selimut, pakaian, dan lain sebagainya kepada para pengungsi. Di luar gedung barak juga berdiri tenda-tenda yang digunakan sebagai tempat pos para anggota Polri, TNI, dan relawan.
Selain itu, Pemkab Sleman juga telah menyiapkan dapur umum yang berlokasi di Komplek Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Terlihat, sejumlah relawan tampak sibuk mempersiapkan peralatan dapur dan menata stok sembako untuk keperluan makan para pengungsi yang berasal dari lereng Gunung Merapi yang tinggal di barak tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |