Peristiwa Daerah

Gunung Merapi Siaga, Destinasi Wisata di Cangkringan Sleman Tetap Buka

Senin, 09 November 2020 - 09:37 | 128.64k
Sejumlah wisatawan ketika berkunjung ke sebuah obyek wisata di Kawasan Cangkringan, Sleman beberapa waktu lalu. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Sejumlah wisatawan ketika berkunjung ke sebuah obyek wisata di Kawasan Cangkringan, Sleman beberapa waktu lalu. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Status Gunung Merapi naik level siaga. Di tengah situasi tersebut, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta masih tetap dibuka untuk wisatawan. Hanya, kehadiran wisatawan di obyek wisata lereng Gunung Merapi dibatasi karena untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Sleman, Suci Iriani Sinuraya mengatakan, pembatasan kunjungan wisatawan merujuk pada Keputusan Bupati Sleman No 76/Kep.KDH /A/2O2O tentang Status Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi tanggal 5 November 2020.

Advertisement

Menurutnya, keberadaan destinasi wisata lereng Gunung Merapi memang banyak memikat pelancong seperti di Kawasan Kaliurang. Sejumlah obyek wisata di Kapanewon Cangkringan tetap dibuka namun dibatasi. Seperti, obyek wisata Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo (petilasan Mbah Maridjan), dan wisata Religi Bukit Turgo.

“Buka dengan operasional terbatas yang dimaksud adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Didalamnya terdapat standar operational prosedur (SOP) pengecekan suhu tubuh pengunjung, cuci tangan, bermasker juga pembatasan pengunjung maksimal 50 persen dari carrying capacity/ daya dukung untuk pengkondisian jaga jarak pengunjung,” kata Suci Iriani kepada TIMES Indonesia, Senin (9/11/2020).

Selain itu, lanjut Suci Iriani, para pengelola destinasi pariwisata di lereng Merapi yang diizinkan beroperasi saat ini diminta untuk lebih memperhatikan SOP kebencanaan dan protokol kesehatan.

Hal ini terkait antisipasi dalam kondisi darurat. Diantaranya, menata parkir kendaraan wisatawan menghadap akses keluar atau jalur evakuasi. Sementara itu bagi para wisatawan yang berkunjung di kawasan lereng Merapi juga dihimbau untuk tetap waspada serta meningkatkan kesiapsiagaan pribadi dan keluarga. Tentunya dengan memperhatikan jarak aman dengan puncak Merapi sejauh 5 Km, yang dapat dicek dengan aplikasi Jarak Aku dan Merapi.

Nah, untuk gerbang Retribusi Kepuharjo dan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan tetap beroperasional melayani kunjungan wisatawan di area wisata dengan jarak lebih dari 5 kilometer dari puncak Merapi. Sedangkan untuk jip wisata masih diizinkan beroperasional dengan rute jarak aman lebih dari 5 kilometer dari puncak Merapi.

Sementara itu, untuk kawasan Wisata Kaliurang berjarak 6,8 km dan Museum Gunungapi Merapi berjarak lebih dari 5 Km dari puncak Merapi, yang artinya masih aman dikunjungi.

Terpisah, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sejak Minggu (8/11/2020) menutup sementara destinasi wisata alam di lereng Gunung Merapi. Dalam suratnya yang ditandatangani Kepala Balai TNGM Pujiati ini disebutkan, dasar penutupan sementara ini, merupakan hasil koordinasi lintas sektoral. Baik di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten.

Untuk destinasi wisata alam kawasan TNGM yang ditutup sementara di wilayah Sleman meliputi Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo, Kaliurang, Pakem, kemudian Plunyon dan Kalikuning, Cangkringan.

Sedangkan destinasi wisata di wilayah Kabupaten Magelang yang ditutup yaitu Jurang Jero, dan Srumbung. Sedangkan Kabupaten Klaten yaitu Deles Indah, Kemalang. Penutupan sementara ini termasuk didalamnya jalur pendakian Gunung Merapi melalui Selo, Boyolali maupun jalur pendakian Merapi dari Sapuangin, Klaten. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES