Peristiwa Daerah

Puluhan Pemuda Surabaya Menyalakan Lilin di Depan Rumah Radio Pemberontakan Bung Tomo

Senin, 09 November 2020 - 23:26 | 75.63k
Komunitas anak muda 'Wong Suroboyo' saat melakukan refleksi sejarah dengan menyalakan lilin di depan Rumah Radio Pemberontakan Bung Tomo. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Komunitas anak muda 'Wong Suroboyo' saat melakukan refleksi sejarah dengan menyalakan lilin di depan Rumah Radio Pemberontakan Bung Tomo. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Lebih dari 25 anak muda berdiri di depan Rumah Radio Pemberontakan Bung Tomo di Jalan Mawar, Tegal Sari Surabaya, Senin malam (9/11/2020). Mereka berdiri sambil membawa lilin.

Rumah Radio Pemberontakan itu kini telah ditutup seng berwarna hijau. Bahkan, di balik seng hijau menjulang itu rumah tempat dahulu Bung Tomo menggelorakan semangat untuk arek-arek Surobo yang berjuang pada 10 November telah tak ada lagi bentuknya.

Advertisement

Wong Suroboyo 2

Sekitar 25 anak muda yang menamai diri sebagai "Wong Suroboyo" itu membawa lilin sambil sesekali berorasi.

"Kita sebagai orang Surabaya merasa kecewa dengan Pemerintah Kota karena telah menghilangkan tempat bersejarah," ucap salah satu orator.

Sementara itu, Koordinaro Wong Suroboyo, Unang Setia Noer mengatakan bahwa apa yang ia lakukan bersama teman-temannya adalah sebagai refleksi sejarah di Hari Pahlawan.

"Ini adalah bentuk kritik kepada Pemerintah kenapa bangunan bersejarah kok diratakan dengan tanah dan ini terjadi di tahun 2016," ujar Unang.

Unang berpendapat, tanpa adanya Radio itu masyarakat tidak akan mendengar orasi dari Bung Tomo. Sehingga baginya radio pemberontakan Bung Tomo sangatlah menjadi bagian penting dari sejarah Kota Surabaya.

"Rumah radio pemberontakan kalau anak muda sekarang tidak tau kalau kita nggak ngasih tahu ya tidak akan tau, ini loh dulu arek-arek Suroboyo bisa semangatnya tinggi itu dari radio pemberontakan Bung Tomo. Kita Bisa tunjukkan rumahnya, tetapi  sekarang Ya sudahlah sekarang sudah rata dengan tanah sudah tidak bisa lagi ditunjukkan. Bahkan anak cucu kita sudah tidak tahu lagi," jelasnya.

Komunitas Wong Suroboyo itu tak hanya menyalakan lilin di depan Rumah Radio Pemberontakan Bung Tomo, mereka sebelumnya juga napak tilas dan ziarah di makam Bung Tomo. Usai refleksi sejarah hal selanjutnya yang akan mereka lakukan adalah melakukan diskusin dan bakti sosial sebagai wujud implementasi semangat kepahlawanan. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES