Peristiwa Daerah

Patok Soekarno Jadi Bukti Kedatangan Presiden Soekarno di Jatibarang Indramayu

Selasa, 10 November 2020 - 15:55 | 100.75k
Kuntarso saat menunjukan Patok Soekarno di Jatibarang Indramayu.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kuntarso saat menunjukan Patok Soekarno di Jatibarang Indramayu.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Sebagian masyarakat Indramayu mungkin masih belum ada yang tahu. Ada sebuah patok kayu kecil di Taman Bunderan Jatibarang yang jadi bukti sejarah bahwa Presiden RI pertama, Ir. Soekarno pernah datang ke Jatibarang, Indramayu. Oleh masyarakat, patok kayu ini kerap disebut Patok Soekarno.

Sekilas, patok kayu ini tidak terlihat, karena kondisi bunderan sudah tertutupi oleh pedagang kaki lima yang berjualan. Padahal, lokasinya cukup strategis, yakni di sebelah selatan Stasiun Jatibarang. Namun sayangnya, kondisi patok kayu ini cukup mengenaskan.

Advertisement

Ilalang liar tumbuh di sekitar patok. Belum lagi dengan suasana kumuh di bunderan ini, semakin membuat patok kayu ini sukar ditemukan jika tidak mendekatinya.

Tugu tersebut berbentuk prisma segitiga, dengan bagian atasnya berbentuk piramid. Di bagian salah satu sisinya, terukir sebuah tanggal 17-8-1945. Namun sayang, tulisan ini sudah sukar terlihat, seiring dengan semakin mengeroposnya kayu tersebut. Di bagian bawahnya bahkan sudah bolong, akibat keropos.

Patok-Soekarno-2.jpg

Menurut salah satu masyarakat, Kuntarso (60), patok kayu tersebut sebagai penanda bahwa Presiden Soekarno pernah mengunjungi Jatibarang, dengan menggunakan kereta api.

Begitu turun di Stasiun Jatibarang, Sang Proklamator itu lalu berpidato membakar semangat masyarakat untuk berjuang mengusir penjajah, di lokasi yang kini berada di depan Stasiun Jatibarang.

Kemudian, oleh masyarakat dibuatlah sebuah patok dari kayu jati, sebagai kenang-kenangan dan penanda, bahwa Presiden Soekarno pernah singgah di Jatibarang Indramayu.

"Patok ini dulunya ada di pinggir jalan, diberi sama Pak Soekarno buat kenang-kenangan masyarakat bahwa beliau pernah mampir ke sini," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (10/11/2020).

Sayangnya, Kuntarso tidak mengetahui, kapan persisnya kedatangan Presiden Soekarno ke Jatibarang tersebut. Hanya saja, Kuntarso menunjukan ada bukti ukiran yang bertuliskan 17-08-1945 pada badan patok kayu. Ukiran itu kini sudah pudar seiring termakannya usia. Namun, ukiran masih bisa terbaca jika dilihat secara teliti.

"Harus dilihat teliti tanggalnya karena sudah mulai pudar," tuturnya.

Sementara menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi, dirinya membenarkan jika patok kayu itu adalah penanda bahwa Presiden Soekarno pernah berkunjung ke Kabupaten Indramayu, tepatnya di Jatibarang.

Tujuan Bung Karno saat itu adalah untuk membakar semangat para Tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang dahulunya bermarkas di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang. "Makanya di Desa Bulak itu ada yang namanya Blok PETA. Itu karena dulunya adalah Markas Tentara PETA," ungkapnya.

Setelah dari Jatibarang, lanjutnya, Presiden Soekarno kemudian menghadiri perjanjian Linggarjati di Kabupaten Kuningan. Hal ini menandakan bahwa wilayah Jatibarang merupakan salah satu warisan sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Sayangnya, kondisi patok kayu tersebut terbengkalai dan semakin terlupakan. Dirinya pun berharap, pemangku kebijakan bisa melihat kondisi tersebut dan menata lokasi Patok Soekarno di Jatibarang itu agar menjadi lebih layak. "Sebelumnya dari PT KAI juga berencana merenovasi tapi sampai sekarang belum," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES