BPBD Kota Madiun Dirikan Pos di Daerah Rawan Bencana

TIMESINDONESIA, MADIUN – Sejumlah kawasan rawan bencana di wilayah Kota Madiun mulai dipantau. BPBD Kota Madiun akan mendirikan pos tanggap bencana dan menyiagakan personel untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daerah rawan tersebut.
"Mulai besok BPBD akan mendirikan pos sementara di Kelurahan Tawangrejo dan Kelun. Pengalaman beberapa tahun lalu, Kota Madiun yang berada di dataran rendah menerima kiriman air dari kawasan Gunung Wilis," ujar Wali Kota usai mengecek peralatan kebencanaan di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali, Kota Madiun, Rabu (11/11/2020).
Advertisement
Maidi mengungkapkan potensi banjir di Kota Madiun dipicu pertemuan dua sungai yakni Kali Sono di daerah Tawangrejo dan Sungai Maling di Jalan Diponegoro Timur. Saat debit air meningkat berpotensi terjadi luapan air. Ditambah lagi ada rumah warga di daerah aliran sungai yang menyebabkan penyempitan aliran air.
"Nanti warga tersebut akan kita pindahkan ke rusunawa. Petugas juga mengeruk sedimen dan membersihkan sampah di aliran sungai. Pompa air juga sudah disiapkan untuk menyedot genangan air," terang Maidi.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Madiun Agus Hariono mengatakan, ada 36 personel BPBD disiagakan untuk bertugas di pos yang didirikan di tiap-tiap wilayah rawan bencana.
"Ada 6 orang petugas Srikandi yang akan berjaga siang hari. Sedangkan 30 orang lainnya akan dibagi dua shift. Yakni pukul 07.00-19.00 WIB dan 19.00-07.00 WIB," jelas Agus.
Untuk daerah rawan bencana banjir di Kota Madiun, seperti Kelurahan Kelun dan Tawangrejo, BPBD Kota Madiun juga menyiapkan pompa air untuk menyedot genangan air, kano dan perahu karet untuk evakuasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |