Peristiwa Daerah

DPK Balikpapan Dukung Pelajaran Muatan Lokal Terintegrasi Tingkat SMP

Rabu, 11 November 2020 - 20:08 | 105.38k
Kegiatan workshop editing muatan lokal jenjang SMP kota Balikpapan yang diselenggarakan di SMP 14 (Foto:  Efran Azazi/TIMES Indonesia)
Kegiatan workshop editing muatan lokal jenjang SMP kota Balikpapan yang diselenggarakan di SMP 14 (Foto: Efran Azazi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BALIKPAPAN – Masuknya mata pelajaran muatan lokal atau biasa dikenal dengan Mulok dalam kurikulum sekolah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mendapatkan dukungan dari Dewan Pendidikan Kota (DPK) Balikpapan.

Hal itu terungkap dalam keikutsertaan Dewan Pendidikan Kota (DPK) Balikpapan saat hadir dalam workshop editing buku muatan lokal jenjang SMP Kota Balikpapan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan yang digelar hari Rabu (11/11/2020) di SMPN 14 Balikpapan.

Advertisement

DPK Balikpapan yang diwakili oleh sekretarisnya, Efran Azazi mengatakan sangat mendukung diadakannya workshop ini sebagai persiapan membuat buku pegangan mapel mulok yang berisi kearifan lokal.

“Salah satu tugas pokok DPK adalah supporting agency mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh Disdikbud sebagai partner," ujarnya.

Mapel mulok ini diperlukan sekali untuk mengangkat dan mengenalkan kearifan lokal daerah sehingga pelajar Balikpapan tahu akan sejarah, budaya, adat istiadat daerahnya meskipun Balikpapan kota yang heterogen sehingga anak Balikpapan semakin mencintai kotanya. Untuk itu perlu didukung juga dengan buku penunjang sebagai pegangan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah nantinya,” kata Efran.

Ditempat yang sama Supriyani Kasi Kurikulum SMP Disdikbud Kota Balikpapan, mengatakan mapel mulok untuk jenjang SMP ini tetap mengacu pada Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013. 

“Agar kita tidak salah melangkah, jadi didalam permendikbud no 79 tahun 2014 sebelum dibuat buku sebagai pegangan maka perlu diadakan analisis dan mendengar masukan dari berbagai sumber seperti DPK, komunitas penulis untuk itu workshop ini sangat penting sebagai penguatan,” ujar wanita yang sering dipanggil Upik ini.

Ia pun menambahkan mapel mulok jenjang SMP ini diambil dari tiga mapel umum yakni seni budaya, PJOK, dan prakarya yang kemudian diblended sehingga setelah dilakukan analisis Kompetensi Dasar (KD), penyusunan perangkat pembelajaran akan dibuatkan buku pegangan dengan judul Mulok Terintegrasi.

Diketahui Mulok merupakan pelajaran khusus untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang ciri khas daerah seperti kesenian daerah, adat istiadat, upacara adat, baju adat, dan lain sebagainya. 

Selain itu, pelajaran mulok bisa juga mempelajari hal yang berhubungan dengan lingkungan alam, potensi alam, pengembangan sumber daya alam seperti kelautan dan pertanian yang ada didaerah

Workshop ini dihadiri oleh beberapa guru SMP dari tiga mapel umum seni budaya, PJOK, dan prakarya yang akan dipersiapkan untuk menjadi penulis inti. Narasumber yang hadir Suyitna Saidin dari komunitas Mata Pena Enggang (MPE), Deni Purba penulis buku PKLH mulok SD yang memberikan gambaran dan sharing pengalaman menulis buku mulok. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES