Dinkes Bontang Imbau Masyarakat Perhatikan Label Pangan Kemasan Olahan

TIMESINDONESIA, BONTANG – Dinas Kesehatan Bontang (Dinkes Bontang) merilis angka kunjungan ke fasilitas kesehatan akibat hipertensi pada tahun lalu mencapai 13.648 kunjungan. Sementara penderita diabetes yang mengunjungi fasilitas kesehatan untuk diperiksa oleh tenaga medis sejumlah 4.318 penderita.
“Kata kuncinya di pola makan yang harus diatur. Selain berlahraga dan jangan stres,” kata Kepala Dinkes, dr Bahauddin Senin (30/11/2020).
Advertisement
Terlebih kini konsumsi akan makanan kemasan olahan sangat beragam. Masyarakat pun dituntut selektif agar terhindar dari penyakit tidak menular tersebut. Terutama menyangkut takaran bahan pada makanan itu. Baik itu gula, garam, dan lemak.
“Baca dan perhatikan label pangan pada kemasan pangan olahan sebelum dikonsumsi,” ucapnya.
Sesuai anjuran, takaran gula maksimal empat sendok makan atau setara 54 gram per harinya. Sementara garam paling banyak satu sendok teh atau sama dengan 2 ribu milligram natrium. Adapun lemak atau minyak lima sendok makan. Kadar itu setara dengan 72 gram.
Mengacu pada rilis Kementerian Kesehatan, label pangan terdiri dari beberapa komponen. Tanggal kadaluwarsa menjadi aspek utama ketika masyarakat hendak membeli produk itu. Jangan sampai produk yang dibeli telah melewati masa kadaluwarsa.
Selain itu, Dinkes Bontang juga meminta masyarakat untuk melihat label produk, apakah ada nama produknya. Juga soal komposisi atau bahan yang digunakan, keterangan halal, izin edar dari BPOM, dan berat atau isi bersih produk tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |