BPBD Banjarnegara Fokus Penanganan Kedaruratan Pengungsi

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto SPd MM, menyampaikan hingga saat ini jumlah pengungsi akibat bencana alam tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mencapai 201 kepala keluarga (KK) atau 780 jiwa.
Mereka tersebar di 7 desa seperti Desa Gumelem Kulon, Sinduaji, Gumingsir, Aribaya, Kalitlaga, Suwidak dan Karangsari. "Sekarang semua korban sudah ditangani BPBD dibantu TNI/Polri dan relawan," kata Aris Sudaryanto saat ditanya TIMES Indonesia, Selasa (8/12/2020).
Advertisement
Penanganan yang dikakukan masih fokus kepada para pengungsi dengan mendirikan posko - posko bencana di titik bencana.
BPBD masih fokus pada penanganan tanggap darurat, dan saat ini masih menginventarisir jumlah kerugian dan kendeoan berencana akan mendirikan huntara (hunian sementa).
"Kami sedang menyediakan tempat khususnya untuk Desa Suwidak, karena di lokasi ini hampir sekampung warga terpaksa diungsikan karena lokasi sudah tidak aman lagi," ucapnya.
Di Desa Suwidak, ada 40 KK dan 41 rumah terancam tanah bergerak. "Untuk masa masa sekarang kita masih fokus pada penanganan darurat yaitu menyelamatkan warga jika sudah 14 hari, baru kita merancang masa peralihan," lanjutnya.
BPBD berencana menurunkan tenaga ahli untuk melakukan analisis termasuk menghitung jumlah kerugian, kebutuhan dananya, asesmen korban bencana dan kebutuhannya. Terutama adalah kebutuhan pokok para pengungsi.
Aris menambahkan, daerah Banjarnegara memiliki sejumlah potensi tanah bergerak dan longsor. Berdasarkan catatan selama tahun 2020 di Kabupaten Banjarnegara terjadi 298 bencana tanah longsor.
Dengan rincian adalah sebagai berikut, tanah longsor, 225 kejadian, banjir 9 kasus, angin kencang 32 kaki, gempa 2 kaku dan kebakaran 31 kali. Dari kejadian ini terdata 175 rusak berat dan ringan. Rusak berat sebanyak 39 rumah, rusak sedang 97 rumah dan rusak ringan tercatat 144 run .
Sementara rumah yang terancam . sebanyak 273 rumah. dan dengan total kerugian Rp 3, 081.610.000. adapun tanah longsor dan pergerakan tanah yang memerlukan perhatian lebih terjadi di 9 lokasi dengan jumlah pengungsi 153;KK (503 jiwa).
Mereka tersebar di Desa Sinduaji Kecmatan Pandaarum tercatat 7 KK (27) jiwa mengungsi ke 3 rumah kosong di Desa Sinduaji . Desa Aribaya (Pagentan) terdapat 4 KK (10) jiwa.
Kemudian, di Desa Gumelem Kulon (Susukan) terdapat 6 KK (36) jiwa mengungsi dan 39 rumah terancam linsir. Desa Kalitlaga ( Pagentan) terdata 111 KK atau 326 mengungsi, berada di Kampung Karanglo dan 1 rumah dukuh Sigadung.
Korban di desa Gumingsir Kecamatan Pagentan, Disamping jalan rusak 15 KK (57 jiwa) mengungsi tempat tetangga. Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa tercatat 5 rumah rusak berat, sebanyak 7 KK (21 jiwa) mengungsi sedang yang terancam sebanyak 65 rumah termasuk balai desa terancam roboh.
Desa Bantar (Wanayasa) 1 rumah rusak berat dan 1 terancam. sehingga korban (3 jiwa) mengungsi. Di desa Darmayasa (Pejawaran). 3 rumah terdampak dan 3 rumah terancam sehingga 4 KK (13 jiwa) terpaksa mengungsi. Kemudian di Desa Kayuares dua rumah warga dan masjid rusak. Terdata 2 KK (9 jiwa) mengungsi ke rumah saudara.
Aris menjelaskan, mereka yang rumahnya mengalami kerusakan menerima bantuan sosial. Mengacu pada Perda Bupati 16 Tahun 2017 yakni, penduduk meninggal dunia ditetapkan dapat bantuan Rp 3 juta/ orang, luka berat Rp 2, 5 juta/orang, keluarga yang rumah/tempat usaha tidak dapat dihuni Rp 7,5 juta, rusak sedang Rp 4 juta/orang dan rusak ringan Rp 2 juta/orang. Kemudian bagi keluarga yang rumahnya harus direkokasi diberikan bantuan paling banyak Rp 10 juta rupiah.
Aris menambahkan, berdasarkan kajian resiko bencana tahun 2018 jumlah desa rawan lonsor di Banjarnegara sebanyak 204 rumah tersebar di 20 kecamatan.
Selain itu di Kabupaten Banjarnegara terdapat potensi Gas beracun yakni Kawah timbang dan Sileri, Banjir berada di Kecamatan Susukan, Kalibening, Pejawaran dan Banjarmangu. dan gempa bumi terjadi Kalibening, Wanayasa dan Batur. Kebakaran hutan di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |