Peristiwa Daerah

KH Muhammad Qoyim Ya'qub di Mata Pengurus dan Santri Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang

Rabu, 09 Desember 2020 - 18:18 | 214.17k
Abah KH. Muhammad Qoyim Ya'qub, Pengasuh Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo Jombang (Foto : Dok. Ponpes Al Urwatul Wutsqo for TIMES Indonesia)
Abah KH. Muhammad Qoyim Ya'qub, Pengasuh Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo Jombang (Foto : Dok. Ponpes Al Urwatul Wutsqo for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Abah KH Muhammad Qoyim Ya'qub, Pengasuh Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang yang telah wafat pada Jumat (4/12/2020) lalu.

Kepergiannya tentu membuat para pengurus dan santri sangat terpukul. Mengingat sosok beliau yang sangat sentral dalam membimbing dan mengarahkan para santrinya ke jalan yang benar.

Advertisement

Bagaimana tidak kepergian Abah Qoyim, sapaan akrabnya, meninggalkan ribuan santri dan beberapa lembaga yang dibinanya. Tak heran jika pengurus dan santrinya sangat kehilangan.

Ali Mustofa, Pengurus Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang mengatakan, bahwa Abah Qoyim merupakan seorang yang ahli ilmu dan orang yang mencintai ilmu. Sehingga beliau selalu mendorong kepada santri-santrinya untuk terus belajar baik di pesantren maupun pendidikan formal.

"Terbukti dengan didirikannya lembaga pendidikan yang beliau dirikan. Dan mendorong alumninya untuk terus melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Beliau juga melanjutkan 50 lebih santrinya untuk S2 di Jakarta," ungkap Ali Mustofa, Dosen di STIT UW Jombang, Rabu (9/12/2020).

Menurut Ali Mustofa, Abah Qoyim bukan sekadar menjadi guru namun merupakan suri tauladan baginya.

"Sesuatu yang masih melekat pada diri saya, tentang perkataan beliau kepada saya yaitu bahwa aturan pondok merupakan aturan kehidupan artinya ketika di pondok diwajibkan jamaah, istighasah dan amal sholeh maka ketika di manapun berada harus tetap melaksanakan hal tersebut," jelasnya.

Ali Mustofa menjelaskan bahwa Abah Qoyim selalu mengedepankan kepada semua santrinya untuk mengamalkan dan menyebar luaskan ilmu Al Quran.

Sementara itu Mutakim, sebagai santrinya mengungkapkan, bahwa sosok Abah Qoyim merupakan suri tauladan bagi santrinya, kepribadiannya yang berwibawa, lembut, dan menyejukkan.

"Pertama mendengar kabar kepergian beliau saya sangat tidak percaya. Kaget dan rasanya semua badan lemas sebab belum percaya jika hal tersebut terjadi pada beliau," kata Mutakim, salah satu santri asal Wonosobo, Jawa tengah ini.

Menurutnya Abah Qoyim merupakan sosok yang cerdas, beliau bisa membuat dan mampu menyusun Qurany. Sistem pembelajaran dan metode memahami Al Quran dengan mudah dan cepat. Sistem Qurany tak ubahnya seperti kurikulum.

"Beliau juga tidak cinta dunia dan gigih berjuang, dengan membuat pendidikan gratis, padahal operasional lembaga butuh uang," pungkasnya.

Seperti diketahui, Abah Qoyim yang merupakan mursyid Tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah Jombang, wafat pada usia 55 tahun karena gagal ginjal kronis yang dideritanya sejak 3 tahun lalu.

KH Muhammad Qoyim Ya'qub berhasil mendirikan suatu lebaga pendidikan baik pesantren hingga pendidikan formal dari tinggkat PAUD hingga perguruan tinggi dengan bebas biaya SPP, termasuk Ponpes Al Urwatul Wutsqo Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES