Tingkat Kesulitan Bukit Pyramid Bondowoso Setara Pucak Jaya Papua

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pemkab Bondowoso menggandeng pendaki profesional, melakukan survei dan pemetaan Bukit Pyramid Pegunungan Argopuro. Hal itu untuk mengetahui kondisi dan tingkat kesulitan jalur pendakian yang sudah memakan dua korban jiwa tersebut.
Survei dengan metode pengamatan langsung (primary survei) itu melibatkan organisasi kegiatan alam bebas Wanadri, pengelola gunung dan pendaki yang sudah menaklukkan tujuh puncak tertinggi di tujuh benua.
Advertisement
Salah seorang anggota tim, Chuk S W mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan selama lima hari, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat bahaya Bukit Pyramid Bondowoso setara Puncak Jaya atau Piramida Carstensz di Papua.
"Tingkat kesulitannya setara Cartenzs. Memang tingginya tak setinggi Puncak Jaya," katanya saat memaparkan hasil survei, Kamis (10/12/2020).
Seperti diketahui, Cartenzs di Provinsi Papua merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Adapun Gunung Pyramid yang terletak di Kecamatan Curahdami memiliki ketinggian 1.521 mdpl.
"Gunung bukan hanya soal tingginya. Tapi potensi bahayanya juga diperhitungkan. Itu kesamaannya dengan Cartenzs," jelas pria kelahiran Bali tersebut.
Menurutnya, jalur pendakian Bukit Pyramid sangat ekstrim. Apalagi ketika sampai di Punggung Naga. Jalannya hanya setapak, dan kanan kiri tebing sedalam sekitar 200 meter.
"Di tebing itu tidak ada pohon. Hanya rumput liar yang mudah tercabut akarnya. Jadi secara logika kalau tergelincir sedikit saja tak akan selamat. Hanya mukjizat yang bisa menyelamatkan," jelasnya.
Dijelaskannya juga, seseorang yang mendaki ke puncak tanpa menggunakan peralatan safety, keselamatannya sangat terancam. Bahkan perbandinganya 80:20 persen.
"Jadi kalau selama ini ada warga ke puncak dan turun dengan selamat. Berarti masuk yang 20 persen," jelasnya.
Selain itu kata dia, di jalur menuju puncak, pendaki tak bisa berpapasan karena jalannya setapak. Jadi salah salah satu harus ada yang duduk baru dilangkahi.
"Di puncak pun hanya luasnya sekitar lima meter. Hanya cukup enam orang. Itu pun berdempetan. Viewnya memang indah. Tapi kalau tidak safety nyawa taruhannya," tegasnya.
Mewakili tim survei, ia merekomendasikan dua pilihan pada pemangku kebijakan. Yaitu dibuka dengan pengelolaan profesional atau tidak sama sekali. "Hanya dua pilihan itu, karena kalau tidak akan banyak korban lain," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Pariwisata Disparpora Bondowoso, Arif Styo Raharjo mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Perhutani, BKSDA dan pemangku walilayah di Kecamatan Curahdami.
"Kami akan sampaikan hasil survei dan pemetaan. Kami akan segera gelar FGD. Secepatnya melakukan kesepakatan kerja sama. Jadi dibuka dengan catatan khusus sesuai hasil survei," tegasnya.
Informasi dihimpun, survei dan pemetaan Bukit Pyramid Pegunungan Argopuro Bondowoso dilakukan mulai 24-28 November 2020. Tim setiap hari melakukan pendakian ke Bukit Pyramid Pegunungan Argopuro dua kali, pagi dan sore. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |