HUT ke-63 Pertamina, Menteri ESDM Resmikan Kilang Langit Biru Cilacap

TIMESINDONESIA, CILACAP – Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) yang berada di komplek industri Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap kini telah diresmikan pengoperasiannya. Dalam rilis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (11/12/2020), peresmian kilang bernilai investasi 392 juta US Dollar ini dilakukan Kamis malam 10 Desember 2020 secara virtual oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif, didampingi Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dan CEO Kilang Pertamina Internasional (KPI), Ignatius Tallulembang.
Peresmian ini sekaligus memanfaatkan momentum HUT ke-63 Pertamina dengan ditandai penempelan telapak tangan ketiga pejabat tersebut di layar kaca, demi membuka profil tampilan KLBC yang megah penuh cahaya. Virtualisasi ini langsung disambut tepuk tangan meriah GM Pertamina RU IV Cilacap, Joko Pranoto didampingi Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM), Didik Subagyo dan tim manajemen serta perwakilan pekerja di komplek KLBC.
Advertisement
Dirut Pertamina, Nicke Widyawati memaparkan KLBC menghasilkan Minyak Hidrokarbon Ringan (Mogas) 92 Pertamax yang ramah lingkungan berkapasitas produksi 21.500 barrel per hari atau setara 1,2 juta kiloliter per tahun.
“Kilang ini sangat penting untuk mengurangi impor BBM senilai Rp 10 triliun per tahun, meningkatkan Gross Domestic Product Nasional 0,12%, membuka lapangan kerja sebanyak 3.000 orang saat proyek berlangsung dan produk yang ramah lingkungan yakni Ron 92 Euro 4,” kata Nicke.
Lebih lanjut, KLBC merupakan kilang yang menyuplai BBM untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 41,52 %, melampaui target pemerintah 30 %.
“Bagi Pertamina, Kilang Langit Biru Cilacap mampu menaikkan gross margin kilang sebesar 6,5 miliar rupiah per hari dan meningkatkan budaya safety pekerja yang mencapai 17 juta jam kerja aman,” tegas Nicke.
Ia menyebut, KLBC menjadi kado terbaik HUT ke-63 Pertamina tahun 2020. “Ini menjadi prestasi bersama untuk bangsa serta menjadi wujud kesiapan Pertamina sebagai lokomotif penggerak ekonomi Nasional. Di sisi lain KLBC juga menjadi multiplier effect karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucapnya.
Menteri Arifin Tasrif dalam sambutannya sangat mengapresiasi kehadiran Kilang Langit Biru Cilacap karena menjadi upaya Pertamina mewujudkan kemandirian energi negeri. “Pertamina mampu menjawab tuntutan produksi BBM yang ramah lingkungan dengan kehadiran Kilang Langit Biru Cilacap. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 16 tahun 2016 tentang perubahan iklim,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama PT Pertamina (Persero) juga melakukan penandatanganan Corporate Agreement dengan PT Bukit Asam dan Air Product untuk project gasifikasi batubara. Hal ini disebut-sebut menjadi strategi dalam mengurangi impor LPG melalui pemanfaatan produk domestik yang melimpah.
Sementara GM Pertamina RU IV, Joko Pranoto menyampaikan ucapan syukurnya karena ditengah situasi pandemi saat ini, Kilang Langit Biru Cilacap mampu hadir menghasilkan produk-produk ramah lingkungan.
"lni menegaskan posisi Pertamina RU IV sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia dengan kapasitas produksi 348 ribu barrel per hari serta mendukung Green Energy,” pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |