KH Sumar Samsul Arifin, Pembela Nasib Anak Yatim Piatu di Kabupaten Probolinggo Wafat

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Hidayatul Islam, Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jatim, KH Sumar Samsul Arifin wafat, Senin (14/12/2020).

Pejuang nasib anak yatim/piatu dan anak-anak dari keluarga pra sejahtera itu, wafat dalam usia 70 tahun. Jenazah almarhum dimakamkan di komplek Ponpes dan Panti Asuhan Hidayatul Islam.

Advertisement

Kiai Sumar merupakan sosok yang punya kepedulian besar terhadap anak-anak dari kaum papa. Perjuangannya merawat dan mendidik anak-anak yatim/piatu atau anak-anak dari keluarga kurang mampu dimulai sejak tahun 1996.

Ia mendirikan yayasan, Hidayatul Islam. Anak-anak yatim atau dari keluarga kurang mampu ia asuh, layaknya anak sendiri. Disekolahkan, bahkan hingga lulus perguruan tinggi.

Kini, tak kurang dari 80 anak yang ia asuh. Anak yatim piatu ia masukkan dalam keluarganya sendiri. Karena itu, tak heran bila kartu keluarga atau KK dari Kiai Sumar berlembar-lembar.

Arief Hidayat, putra dari Kiai Sumar mengatakan, dalam dua bulan terakhir ayahnya lebih sering di rumah karena faktor kesehatan. "Biasanya keliling ke rumah-rumah warga yang direhabilitasi," katanya.

Ya, Yayasan Panti Asuhan Hidayatul Islam memang tak hanya mengasuh anak yatim/piatu. Di bawah kepemimpinan Kiai Sumar, yayasan ini juga merehab rumah warga. "Sudah ada 41 unit yang direhab," kata Arief Hidayat.

Rumah-rumah itu tak hanya di di Desa Clarak, Leces Kabupaten Probolinggo. Tapi juga di luar desa. Bahkan hingga ke Kecamatan Krucil yang berada di wilayah pegunungan. Kini, KH Sumar Samsul Arifin, pembela nasib anak yatim/piatu itu telah wafat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.