Peristiwa Daerah

BPS Kota Pagaralam Sebut IPM Kota Pagaralam Masuk Kategori Sedang

Kamis, 17 Desember 2020 - 18:26 | 25.46k
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MS  (FOTO: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MS (FOTO: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Indeks Pembangunan Manusia (IPM), merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. BPS Kota Pagaralam menyampaikan IPM Kota Pagaralam berada pada kategori sedang.

“Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MSi melalui Pray Nadeak, Staf Diseminasi Statistik, Kamis (17/12/2020)

Advertisement

Lanjut Pray, dari data rilis BPS Sumsel secara umum, pembangunan manusia Sumatera Selatan terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2020. IPM Sumatera Selatan meningkat dari 64,44 pada tahun 2010, menjadi 70,01 pada tahun 2020. Selama periode tersebut, IPM Sumatera Selatan rata-rata tumbuh sebesar 0,83 persen per tahun, mulai tahun 2010. Pada periode 2019–2020 IPM Sumatera Selatan menurun 0,01 persen.

“Kota Palembang, Kota Lubuklinggau, dan Kota Prabumulih merupakan daerah tingkat II dengan IPM dalam kategori tinggi (70 ≤ IPM < 80), sedangkan 14 kabupaten/kota lainnya termasuk Kota Pagaralam, masih dalam kategori sedang (60 ≤ IPM < 70),” ujar dia.

Bagaimana dengan kondisi pergerakan tren angka IPM di Kota Pagaralam? Dari tahun ke tahun menunjukkan angka kenaikan. Diberitakan sebelumnya, angka IPM di 2013 angkanya 64,14; di 2014 64,75; di 2015 65,37; tahun 2016 65,96 sedangkan di tahun 2017 menjadi 66,81; sedangkan di 2018 67,62.  “Sementara di 2019 mengalami penurunan di angka 68,44, juga di 2020 menjadi 68,31 dikarenakan dampak Covid-19,” ulasnya.

Kenaikan angka indeks IPM ini didapat dari penghitungan beberapa komponen penyusun indeks. Seperti harapam lama sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (umurnya 7 tahun di masa akan datang, red). Dan rata-rata lama sekolah, jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal,” bebernya seraya mengatakan, adapun untuk pendataan yang dilakukan melalui Survei Ekonomi Sosial Nasional (Susenas).

Tidak hanya itu, keberhasilan pembangunan di sektor lain semisal ekonomi, sosial, dan juga infrastruktur yang tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Semakin baik dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat, maka IPM akan menunjukkan tren kenaikan,” beber Kepala BPS Kota Pagaralam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES